Senin, 16 September 2013

JINPUN SHALAT BERSAMA RASULULLAH



Jinpun  Shalat Bersama Rasulullah
Oleh  :  pak Agus Balung

. Sebagai makhluk Allah yang mukallaf, tentu jin juga beribadah kepada Tuhan. Agama mereka pun Islam, Bukankah Allah telah menginformasikan lewat firmnaNya, bahwa  Jin dan manusia tidaklah diciptakan, kecuali hanya untuk beribadah. Sebagai jin Muslim, mereka belajar agama Islam kepada Nabi.  Lantas, pernahkah Nabi mengimami mereka untuk shalat berjamaah ?
Ihwal Nabi mengimami shalat berjamaah bersama jin terdapat dalam hadits yang bersumber dari Abdullah bin Mas’ud. Hadits tersebut diriwayatkan Imam Ahmad. Berdasarkan hadits ini pula, Ibnu Shairafi, dalam kitabnya yang berjudul Nawazir, memandang sah terhadap shalat berjamaah dengan jin.

Dalam hadits tersebut, Ibnu Mas’ud menyebutkan bahwa pada suatu hari ia dan beberapa sahabat lainnya tengah duduk di sekitar Nabi Muhammad saw. 

Kemudian ia berkata, ”Sebaiknya, ada dua orang di antara kalian yang berdiri dan mengikutiku. Sedang orang yang di dalam hatinya terdapat khianat (tidak setia), maka janganlah mengikutiku.”

Menurut Ibnu Mas’ud, hanya dialah yang kemudian mengikuti Rasulullah saw pergi. Ia membawa satu wadah air dan ia yakin betul  kalau yang ada di dalam wadah itu adalah air. Mereka pergi berdua hingga sampai di dataran tinggi kota Mekkah. Di sana, Ibnu Mas’ud melihat segerombolan bangsa jin yang menyerupai orang yang sudah berkerumun di satu tempat.

Rasulullah saw kemudian membuat garis batas untuk Ibnu Mas’ud, seraya berkata :
 “Berdirilah di sini, sampai aku kembali lagi.”

Ibnu Mas’ud mematuhi pesan Rasulullah saw, ia tetap berdiri di garis yang telah dibuat Rasul untuknya.
Rasul kemudian berjalan ke tempat gerombolan jin tersebut. Ibnu Mas’ud dapat melihat dengan jelas ketika para jin itu bergerak mengitari Rasulullah saw. Ia kemudian menyampaikan ayat-ayat Allah kepada mereka sampai terbit fajar. Setelah itu, ia datang ke tempat Ibnu Mas’ud berdiri.

Rasul bertanya kepadanya, ”Hai Ibnu Mas’ud, apakah kamu masih berdiri seperti tadi?”
Ibnu Mas’ud langsung menjawab, ”Tentu saja, ya Rasulullah. Bukankah engkau menyuruhku berdiri di sini sampai engkau datang?”

Rasulullah saw kemudian bermaksud melakukan wudhu untuk shalat Shubuh. Ia menanyakan air yang dibawa Ibnu mas’ud.Segera Ibnu Mas’ud membuka wadah air yang dibawanya. Namun, betapa terkejutnya ia. Sebab, air yang dibawanya itu telah berubah jadi air anggur.

Rasulullah saw kemudian bersabda, ”Itu adalah buah yang bagus dan air yang suci lagi menyucikan. Berwudhulah dengan air tersebut.” Maka mereka pun berwudhu dengan air tersebut.

Ketika Rasul akan memulai shalat, tiba-tiba datang dua di antara para jin itu yang menyusul. Mereka menyatakan keinginan mereka untuk ikut shalat bersama Nabi saw. Nabi pun kemudian merapikan barisan mereka di belakangnya. Setelah itu, barulah Nabi memulai shalat.

Selesai shalat, Ibnu Mas’ud menanyakan kepada Rasulullah saw tentang jati diri dua orang yang ikut shalat bersama mereka tadi. ”Mereka itu adalah bangsa jin dari daerah Nashibin. Mereka datang kepadaku untuk meminta keputusan dari kasus yang terjadi di antara bangsa jin. Mereka juga meminta bekal padaku. Maka, aku pun telah memberi mereka bekal,” jawab Nabi saw.

Ibnu Mas’ud kemudian menanyakan tentang bekal apa yang telah diberikan Nabi saw pada bangsa jin itu. Ia menjelaskan, bekal yang telah diberikan itu adalah kotoran dan tulang. Setelah mereka terima bekal itu, maka kotoran akan berubah menjadi buah anggur, dan tulang berubah menjadi tulang yang berdaging. Pada saat itulah ia kemudian melarang penggunaan tulang dan kotoran untuk bersuci.

Masih dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dengan sanad berbeda dan bersumber dari Ibnu Mas’ud juga. Disebutkan, setelah Rasulullah saw menyelesaikan pertemuan dengan bangsa jin, datanglah dua dari mereka mendekati Rasulullah. Mereka menyatakan keinginannya untuk melaksanakan shalat bersama Nabi saw.

Kemudian Rasul bertanya kepada Ibnu Mas’ud, ”Apakah kau membawa air?”
Ibnu Mas’ud menjawab, “Tidak, ya Rasulullah. Yang ada hanya wadah yang berisi anggur.”
Rasul lalu bersabda, “Itu buah yang bagus, dan air yang suci dan menyucikan.” Lantas mereka berwudhu dengan air itu, dan menunaikan shalat bersama kedua jin itu.

Selesai shalat, kedua jin itu meminta bekal pada Rasulullah saw. ”Apakah belum kuperintahkan untuk mengambil sesuatu yang baik bagimu dan sebagai bekal untuk kaummu?”
Kedua jin itu serentak menjawab, ”Sudah, ya Rasulullah. Kami tadi hanya ingin shalat bersamamu.”

Rasulullah saw menanyakan asal mereka. Dijawab, asal mereka dari daerah Nashibin.
Rasulullah saw kemudian bersabda, ”Berbahagialah kedua jin ini dan kaumnya. Sebab, telah diperintahkan pada mereka untuk menjadikan tulang dan kotoran sebagai makanan dan lauknya. Karena itulah, Allah melarang siapapun bersuci dengan tulang dan kotoran.”

Demikisan kisah tentang bagaimana Nabi mengimami shalat berjamaah bersama bangsa jin. Saya pikir, tidak itu saja Nabi lakukan. Sebagai soko guru agama dari bangsa jin, mereka pun kerapkali meminta Nabi agar bisa shalat berjamaah bersamanya. Sebab, bagi bangsa jin, bisa shalat berjamaah dengan Rasul adalah suatu berkah yang tak terkira. Tidak ada gantinya.

Wallahu a’lam bisshawab 


Tidak ada komentar: