Rabu, 31 Oktober 2012

MATA AIR BERKAH



Oleh  : Pak Agus Balung

Seorang anak muda terangguk angguk didalam bus kota sambil menikmati ramainya lalu lintas kota. Tiba tiba dia tersentak karena suara kenek bus yang minta ongkos.  Wajah anak muda ini mendadak sontak berubah gelisah, ternyata dia lupa gak bawa uang.  Dengan wajah gak enak dia bilang ke kenek, : “Masya Allah, maaf bang, saya lupa gak bawa uang.” Sambil tangannya merogoh kantong, kali kali aja ada uang yang terselip’

Dengan nada kesel si kenek berkata : “Hemmmmm, pura pura, dah kebiasaan tu, lagu lama, pake nyebut nama Allah segala, bilang aja kalo bokek. Gak usah pake macem macem alasan.” Anak muda menjawab dengan nada lemes, : “Bener bang, saya gak bohong.”  Dengan ketus kenek menyambar : “Alaaa, boong kamu.”

Saat itu ada seorang bapak menepuk bahu anak muda dari belakang, sambil berkata lirih : “Ketinggalan duitnya, ya dek.” Anak muda itupun menjawab : “iya pak, saya lupa memeriksa dompet.” Tepukan bapak itu dibahunya sudah membuat hati dia seneng, eh, ternyata ada juga orang yang perhatikan dia, walaupun cuma sekedar iseng, tapi itu sudah cukup menyejukkan hati. Sejurus kemudian Bapak tadi merogoh kantongnya, dan mengeluarkan uang 100 ribuan, lalu disodorkannya uang itu ke kenek. : “Nih, buat bayar dia dan saya. Kembaliannya untuk kamu dan anak muda ini, dibagai dua.”  Wajah anak muda itu berbinar binar, ternyata, hari gini masih ada juga ya orang yang baik.  Berkali kali dia sampaikan rasa terima kasih pada bapak tadi, sambil dalam hatinya mengucupkan syukur pada Allah.  Si kenekpun hatinya seneng dapat tip yang lumayan.
Tentu saja cerita diatas adalah rekaan belaka, tapi kondisi semacam itu bisa terjadi pada siapa saja, pada saya, dan juga pada anda.   Kejadian sehari hari yang bisa menimpa siapapun, dimanapun, dan kapanpun.     Itulah  mata air keberkahan,   mata air yang memberikan manfaat pada kehidupan orang lain.  Mata air yang memberikan kehangatan, kesejukan, atau bahkan kebahagiaan kepada orang lain.     Subhanallah. 

Disadari atau tidak, kadang kadang dalam diri ini muncul kesombongan, muncul “aku”nya, muncul ego yang tinggi.  Bahwa kesuksesan, keberhasilan, kemenangan, kejayaan, itu adalah hasil kerja nyata dari “aku”, gak ada orang lain, apa lagi Allah, no way.
Mari, kita coba mengorek lebih dalam lagi drama sebabak diatas.  Seperti anak muda yang lupa bawa duit, dan si kenek bus kota. Dari mana mereka dapat berkah itu, sehingga mereka sama sama dapat tip uang kembalian 100 ribu yang dibagi dua.   Kalau kita mau memberikan nilai bobot yang lebih agar nampak lebih menonjol lagi nilai relegiusnya.  Kedua duanya, si anak muda dan kenek bus sama sama amburadul ibadahnya, pokoknya kacau deh, bukan ahli shalat, kalau toh mau shalat sekenanya aja, bolong bolong. Dalam kondisi yang begitu itu, toh, mereka masih juga mendapat berkah, masih mendapatkan kemudahan, masih juga mendapatkan kenikmatan hidup, lewat tangan bapak yang dermawan tadi.  Subhanallah.

Ternyata diluar mereka berdua, masih ada orang lain yang mampu memancarkan mata air  berkah, mampu memberi  manfaat  bagi mereka berdua, si anak muda dan kenek bus kota.  Anak muda ini ternyata dirumahnya masih menyimpan seorang ayah yang selalu berdoa untuknya. Sedangkan si kenek bus masih punya seorang isteri shaleha yang juga selalu berdoa untuk dia.    Kalau mau ngomong pedesnya,  dikarenakan mereka, si anak muda dan kenek, tidak ada ibadahnya,  maka sejatinya  Allah gak “ngitung” mereka berdua.   Akan tetapi karena ada orang yang istimewa dibelakang mereka, maka Allah berkenan menggerakkan hati bapak tadi untuk memberikan pertolongan pada mereka.  

Nah oleh sebab itu kita gak boleh bersombong diri, dan oleh sebab itu pula kita harus berbagi, bersedekah, agar air yang kita dapat dari mata air berkah yang hanya Allah yang tau,  bisa dinikmati oleh yang lain.
Mari kita mencoba menafikan peran kita sendiri. Bukan untuk melemahkan diri kita, tidak. Melainkan agar kita tidak jatuh kedalam rasa sombong, takabur, lupa diri.  Tentu saja kita kita percaya dan yakin, bahwasanya the great mata air keberkahan yang memberikan berkah  selain orang tua, ayah/ibu, mertua, suami/isteri (keluarga terdekatlah), tentu saja Allah dan Rasulnya. Kalau bukan Allah dan Rasulnya, siapa lagi. Gak ada. 

Mari kita bayangkan, bisa apa sih kita kalau gak ada  Allah. Bisa apa pula kita, kalau Allah tidak menutus Rasulnya untuk mengingatkan kita akan Allah.  Karena itu, ibadah adalah mutlak harus dilakukan.   Mutlak,  tidak ada lain. 
Nih, mari kta renungkan lagi, sekedar contoh sederhana keseharian kita ini.  Untuk bisa tidur nyenyak dan nikmat dengan mimpi indah. Sebab siapa ?

 Kalau kita mau mikir, dan mau ngurut ngurut, panjang banget tu mata rantai dari mata air berkah  untuk sampai kita bisa tidur nyenyak, ada peran tukang kasur, ada peran tukang laundry, tukang kayu, tukang ini tukang itu, pokoknya panjang deh.  Nah, sudahkah kita berdoa untuk mereka mereka yang berperan aktif agar kita bisa tidur nyenyak dan nikmat. Rasanya gak juga, ya.  Termasuk saya………….astaghfirullah.      Dan finally, tentu saja Allah yang ada dibalik tidur nyenyak dan nikmat juga kita lupakan.    Allahpun turut kita lupakan.

Saking enak dan nikmatnya kita  tidur, maka ketika Raja Dunia, yakni Allah, turun ke langit dunia langsung kekamar kita, kita lagi asyik dengan tidur kita yang nyenyak dan nyaman. Bangun  subuhpun kesiangan. Astaghfirullah………….. pokoknya panjang deh. Itupun masih untung bisa bangun, kalau terus gak bisa bangun bagun lagi gimana…….. Astaghfirullah.        Yang jelas ini sekedar permulaan,   just the beginning.   Silahkan  merenung sendiri, bukan anda, sayapun merenung.
                            
Yang sedikit dan sederhana ini semoga bermanfaat bagi kita.  Apapun profesi kita,  semoga itu bisa menjadikan mata air keberkahan  yang membawa manfaat dan berkah bagi orang lain, bagi sesame,  Insya Allah, amin.


Selasa, 30 Oktober 2012

KETIKA HATI INI MERASA RESAH DAN GELISAH




Oleh : pak Agus Balung



Siapapun orangnya, pasti pernah merasakan apa yang disebut dengan sedih, susah, kecewa, gunda gulana, nestapa. Siapapun dia, apa itu pejabat atau rakyat jelata, apa dia kaya atau miskin, yang cakep atau yang sedang sedang saja, laki laki atau perempuan, tua atau muda. Siapapun itu, tanpa kecuali. Ketika hati sedang gundah gulana, dan tatkala hati itu sedang dirudung sebuah bencana kegelisahan dan keresahan, maka kemanakah anda akan meminta pertolongan ?   Minta pertolongan pada jin,  syetan, ataukah kepada sesama manusia lainnya ?


Memang pada situasi yang demikian ini kebanyakan orang tidak mampu berpikir jernih, bahkan tidak mampu berpikir rasional. Itulah sebabnya dalam kondisi hati yang resah, gunda gulana begini ini banyak orang yang terjerumus kejalan yang sesat, yang hitam, minta pertolongan selain Allah, yaitu minta tolong pada makhluk jin, syetan.
Ada juga  sementara orang  minta tolong pada orang lain, setidak tidaknya kalau semua persoalan dicurahkan pada seseorang, terasa agak plong hati ini. Itulah sebabnya, masa kini tumbuh subur bak cendawan dimusim hujan biro biro konsultasi, biro semacam semacam ini jadi laris manis bagai kacang goreng.


Sebaik baik penolong adalah Allah SWT, Dialah satu satunya dzat yang serba maha, maha pengasih dan penyayang, maha kaya, maha Agung, maha perkasa, dan maha mama lainnya. Nah, kalau sudah demikian, mengapa kita mesti bingung untuk mencari pertolongan kapada yang lain, selain Allah ?

 Laa haula walaa Quwwata illa billaah…..( tiada kekuatan melainkan kekuatan-Nya ),   lalu apakah patut kita untuk mengambil penolong selain Allah dan ‘orang-orang yang beriman’.  Jadi kita sudah tahu kan apa akhirnya.. yaitu : kembalilah kepada Allah.   Nah itulah  solusi terbaik, seiringan dengan ‘teman’ (yaitu teman dari orang-orang yang beriman).


Entah kenapa hati itu kadang terasa gelisah dengan sendirinya, seolah-olah ada sesuatu hal yang sedang disesalkan atau tidak disenangi. Bisa jadi itu adalah bisikan dari syetan atau bisa jadi juga itu adalah sebuah insting akan sebuah perasaan yang berkaitan erat dengan persahabatan dan persaudaraan,  bisa jadi juga hasil akhir yang tidak seperti kita harapkan, kita sudah memeprhitungkan dari segala aspek, hasilnya pasti menguntungkan, namun ternyata hasil akhirnya jauh dari yang diharapkan. Sewaktu hati itu sedang gelisah akan sesuatu polemik yang dihadapi, maka carilah ‘sandaran hati’ untuk dunia dan akheratmu.
Yaitu suatu ‘sandaran’‘ yang mampu membuat kita berlapang dada, berbagi dan saling merasakan. Dan tahukah anda  kemana sandaran itu harus dicari ?  Kemana lagi kalau tidak pada Allah dan orang orang yang beriman.


Saudara saudaraku,  disini kita cuma punya dua sandaran, yaitu :

1.   ALLAH

Kita sudah mahfum bagaimana sifat Allah, Dia Ar Rahmaan, ar Rahiim, Dialah Allah Tuhan yang memiliki segala sesuatunya. Baik itu yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang jelas maupun yang samar. Dialah penguasa hati, penguasa jiwa dan penguasa semuanya.
Allah……Dialah sandaran hati yang paling utama. Saat kita dilukai, tersakiti, terdholimi, dikecewain dan merasa sepi sendiri, maka marilah kita datang kepada-Nya. Rasakan dengan perasaan kita bahwa Ia sedang melihat dan mendengar keluhan kita dan yakinlah kalau Allah akan selalu menemani dan bersama kita dikala itu.

Ingatlah!.. ketika kita dirudung kegelisahan, kegundahan keterpurukan dan ketersendirian, dan ketika itu pula tiada tempat berbagi dan saling merasa, maka carilah Dia, Allah. Temuilah Ia diwaktu sepi dan ceritakanlah semuanya kepada Allah apa yang telah terjadi niscaya dengan keikhlasan kita Ia akan selalu mendengar dan memenuhi segala kegalauan dan pinta kita.
Walau kasih sayang dan kebersamaan Allah tidak tampak dengan mata, tidak terdengar oleh telinga dan tidak tercium oleh hidung kita, namun rasa cinta Allah akan bisa kita rasakan hanya bila kita merasakan dengan hati dan perasaan kita.

Wahai saudaraku....marilah kita bangkit dan lupakan apa yang sedang kita putus asakan. Katakan pada-Nya “Tiada Tuhan selain Engkau, hanya kepada Engkaulah Hamba menyembah dan kepada Engkau jua hamba meminta pertolongan, Engkaulah Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang” dan……. sungguh,  kita tidak  sendirian hidup di dunia  ini.

Pernah suatu kali seekor cacing mengeluh dan merasa risih, ia bertanya kepada ibunya, : ”Bu, kenapa kita diciptakan sebagai makhluk yang lemah dan menjijikkan yang tiada berguna?”   Kemudian ibunya tersenyum seraya menjawab, : “Nak…tingginya derajat dan besarnya harga tidaklah dapat kamu ukur dari sisi itu, namun ukurlah dari sisi “Sudah berapa banyak kebaikan kamu kepada orang lain?, Engkau lunak tapi keras, engkau menjijikkan tapi setiap potong tubuhmu diperlukan oleh para nelayan, engkau lamban, namun keberadaanmu diperhitungkan oleh petani-petani.

Wahai saudaraku yang lagi resah dan gunda gulana, Kembalilah pada Allah ketika anda merasa tiada guna. Kembalilah kepada-Nya ketika anda ditimpa kegalauan dan gundah. Karena anda dengan keikhlasan dan kesabaran anda,  adalah yang terbaik bagi Allah dan Dia akan selalu mendengar dan tersenyum melihat kearah kita. Makhluk Nya,  ketika kita  datang untuk berbagi cerita dan air mata.. di dalam do’a-do’a kita.
Ikhlaslah  dan bersabarlah.. karena Allah akan selalu bersama kita
.
Dan sandaran setelah Allah itu adalah :
2. Manusia diantara orang Mukmin
“Raihlah Akhiratmu tapi jangan tinggalkan duniamu”, ya.. kira-kira seperti itulah sebuah prinsip untuk menjalani hidup.
“Sandaran Hati” terbaik setelah Allah itu adalah manusia, di sana kita akan dapat saling berbagi dan bercerita, di sana kita akan dapat saling mengerti, memandang dan berbicara dan di sana pula kita akan menemukan arti dari seorang ‘teman’.

Teman di kala suka dan duka, di kala anda didera rasa resah, sepi dan gundah gulana. Maka temuilah teman anda dan berbagilah tentang kegundahan anda. Teman yang baik adalah teman yang tidak akan meninggalkan kita di waktu susah dan tiada akan “datang” di waktu kita senang. Karena ia akan selalu menemani kita dalam susah dan senang.

Maka carilah seorang teman, yang benar-benar bisa menjadi teman. Kebanyakan mereka terdapat di antara hamba-hamba Allah, diantara orang-orang mukmin yang beriman.  Apakah anda tahu, siapakah itu teman?   Ia adalah seorang yang bisa menjadi obat hati di waktu hati itu gunda gulana, menjadi kepercayaan di waktu kita butuh ‘luapan hati’, dan mejadi motivasi bagi diri dalam menempuh manis pahitnya dunia.

Namun.. waspadalah dan berhati-hatilah dalam memilih teman, karena tidak semua teman adalah ‘teman’. Jangan sampai terkecoh dan tersedot dengan bujuk rayu dan “kasih” mereka serta kegombalan dan kata-kata manis yang dusta. Karena hal itu hanya akan membuat kita lebih terpojok dan tertekan, hingga kita tiada lagi bisa merasakan kenikmatan dunia ini.

Wahai saudaraku yang lagi resah hatinya, pernahkah anda berfikir kenapa banyak orang  yang nekat sekali untuk mengakhiri hidup mereka alias bunuh diri?
Memang orang byang lagi galau dan resah, biasanya tidak dapat ber[ikir jernih, dunia dirasa amat sempit dan gelap,  Bunuh diri ini bisa terjadi pada semua orang, kecil, muda, maupun tua, siapapun orang itu, padahal perbuatan itu dilaknat oleh Allah.

Seseorang mengakhiri hidupnya dengan seutas tali hanya karena mendengarkan kata “Aku tidak suka kamu” dari mulut sang ‘kekasih’. Seorang anak yang masih kecil nekat untuk melompat dari lantai tiga rumahnya, karena tidak dibelikan sepeda oleh orang tuanya. Seorang kakek-kakek menghembuskan nafas terakhirnya setelah ia meminum sebotol obat nyamuk karena ia merasa tidak lagi mendapat perhatian dari orang orang terdekatnya.
Kiranya seperti itulah contoh-contoh yang pernah kita dengar dan saksikan. Masalah mereka kecil tapi mengapa harus melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah, astaghfirullah. Ingatlah saudaraku, ketika beban dalam hati sudah terasa amat berat seolah tidak tertahankan, maka carilah teman yang sebenar benarnya teman, saya sarankan teman yang dekat dengan Allah, ya, seorang mukmin, tumpahkanlah isi hati anda yang selama ini menekan dada sehingga serasa sesak.


Beban hati yang begitu berat insya Allah akan terurai, hati menjadi agak longgar, lega, tidak seberat dan sesesak seperti sebelumnya. Teman yang mukmin selain bisa mengurai beban berat dalam hati, biasanya dia juga akan memberikan solusi dengan pendekatan agamis, dan bisa dipastikan dia akan menggiring anda untuk lebih mendekat pada Allah. Nah, kalau sudah dekat dengan Allah, apalagi yang dirisaukan, seberat apapun masalah yang mendera kita, pasti ada penyelesaianya.

Bukankah Allah telah berjanji dalam firmanNya Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, sesudah kesulitan ada kemudahan  janji itu diulang sampai dua kali dalam satu surat.  Kita percaya, janji Allah tidak pernah ingkar,  lalu mengapa kita masih galau.  Kata Chrisye dalam lirik lagunya, “badai pasti berlalu”.  So, seberat apapun masalah yang menimpa kita, adukan pada Allah.  Insya Alla

Senin, 29 Oktober 2012

SYARAF KEJEPIT (HNP)




Oleh  :  Pak Agus Balung

Syaraf kejepit, yang dalam bahasa medisnya adalah HNP  (Hernia Nucleus Pulposus), adalah seuatu jenis penyakit yang sangat akrab dengan siapapun.  Artinya, siapapun orangnya berpotensi terkena Syaraf Kejepit, baik itu yang tua, muda, gagah, sehat, tidak pandang bulu. Siapapun bisa saja berkemungkinan terkena syaraf kejepit.


Mereka yang sangat berkemungkinan terkena syaraf kejepit, adalah mereka yang pernah mengalami kecelakaan, terjatuh ataupun sekedar terpeleset, dan mereka yang sering melakukan over gerak, seperti atlet misalnya, ataupun para serdadu, bahkan ibu rumah tangga yang banyak melakukan pekerjaan rumah tangga bisa saja terkena syaraf kejepit.  Akan tetapi potensi tertinggi didominasi oleh factor kecelakaan. Orang yang mengalami kecelakaan, kalau itu tidak berdarah, tidak bocor, tidak patah tulang, biasanya dianggap remeh oleh orang. Justeru dengan kondisi yang demikian ini, si korban kecelakaan sekian tahun kedepan akan bermasalah dengan kesehatannya sehubungan dengan syaraf kejepit akibat kecelakaan sekian tahun yang lalu.
Namun, disamping yang sudah disebutkan diatas, ada penyakit tertentu yang bisa juga menjadi penyebab syaraf kejepit, HNP, misalnya osteoporosis, osteo astrrithis, ataupun asam urat.
 

Gejala yang dirasakan oleh mereka yang terkena syaraf kejepit adalah, tidak tahan bediri lama, serasa ada urat yang tertarik pada bagian tubuh tertentu,  lalu kesemutan, panas seperti terkena cabe, baal, mati rasa, nyeri yang sangat menyiksa, sehingga bergerak sedikit saja sangat sulit dikarenakan rasa nyeri yang amat sangat. Bahkan ada beberapa penderita syaraf kejepit begitu terjaga dari tidur, memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk penyesuaian agar bisa turun dari pembaringan.  Bahkan dalam kasus tertentu ada beberapa penderita yang menyatakan sudah keluar masuk tempat praktek dokter, dan dokterpun bingung dia sakit apa, seperti pasien saya yang di Jambi, seorang lelaki berusia 35 tahun, berputra 1, secara fisik gagah, hampir setiap minggu pergi kedokter berobat dengan keluhan salah satu seperti tersebut diatas, dokter dan keluarganya heran, fisik gagah begitu, sakit apaan sih. Dan obat yang diberikan oleh dokter paling paling cuma pereda nyeri dan vitamin, habis obatnya sakit datang lagi, begitu seterusnya, penderitaan berkepanjangan.
Finalnya, kondisi yang demikian itu berlangsung secara terus menerus tanpa ada penanganan yang tepat, maka bagian tubuh tertentu tadi akan  merasa mati rasa, kemudian akan menjadi semakin kecil.  Bahkan tidak jarang berakibat pada kelumpuhan. Mengapa, karena dengan kondisi syaraf yang terjepit, maka suplai dan sirkulasi darah kebagian tubuh tertentu menjadi terhambat, tidak lancar.


 Penanganan medis biasanya awal kali dilakukan MRI (Magnetic Resonance Image) untuk memastikan normal tidaknya struktur tulang, dan ada tidaknya HNP,  kalau ternyata hasil MRI menyatakan positif HNP, biasanya dokter menyarankan untuk operasi, dan biasanya dokterpun  akan bilang bahwa hasilnya fifty-fifty, bisa oke, tapi bisa juga tidak. Artinya kalau operasinya gagal, maka resikonya adalah kelumpuhan, dan faktanya memang begitu.


Lalu bagaimana dengan teraphynya ?  Terapahynya adalah dengan cara mereposisi syaraf yang kejepit pada lokasi atau titik dimana syaraf itu kejepit. Biasanya titik titik syaraf yang kejepit itu didaerah Lumbar, kalau dimedis disebut dengan “L”,  bisa di L-1 sampai L-7, atau bisa juga didaerah cervical, tulang leher. Yang jelas, kepastian  tentang ini bisa didapat dari rekam medis, MRI.  Lumbar, yaitu tulang diantara tulang belakang dibagian bawah tulang punggung dan diatas tulang ekor.
Untuk melengkapi dan membantu teraphy reposisi syaraf tersebut diatas, bisa digunakan energy kita. Energy kita transfer fokuskan pada titik syaraf yang kejepit, atau kebagian tubuh yang sakit. Insya Allah, energy ini sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit dan membantu proses reposisi syaraf.  Teraphy  reposisi syaraf yang kejepit secara manual ini sangat efektif untuk mereposisi syaraf, yaitu dengan cara mengangkat syaraf yang kejepit dititik lokasi, tentunya dengan metode tertentu.  Namun apabila anda berkeinginan untuk teraphy medis,  silahkan saja, biasanya teraphy medis selain yang sebut diatas, yaitu operasi, adalah fisio terahpy, metode ini paling tidak sangat membantu untuk mengurangi rasa nyeri, namun tidak menyembuhkan, karena cuma syarafnya dipanasi saja.

Demikianlah semoga yang sedikit dan sederhana ini bermanfaat bagi anda, kurang lebihnya mohon maaf.