Oleh : pak Agus Balung
Apa yang akan saya sampaikan ini sebenarnya
sudah pernah saya tulis pada blog tetangga tercinta, sebuah blok yang
menspesialisaikan diri pada virus xn, yaitu blog yang dikomandani oleh yang
mulia mas guru Ki Risang, dengan admin yang handal, mas Achmdar. Salam takzim
buat beliau. Tulisan ini saya angkat lagi dengan harapan semoga membawa manfaat
bagi pembaca blog tercinta ini, terutama untuk meningkatkan kadar keimanan dan
ketaqwaan kita. Insya Allah.
Tulisan ini adalah merupakan pe ngetahuan
saya, artinya saya tidak pernah mengamalkannya, walaupun jujur, saya juga
pernah punya beberapa pengalaman pribadi yang berkaitan dengan yang namanya
dana dari Non Bank beneran ini, walaupun toh, jujur
lagi, tak satupun yang berhasil (Alhamdulillah, ternyata Allah masih sayang
pada saya)
Berikut ini saya sampaikan pengalaman saya saat saya bincan2 bincang dengan paman saya. Istilah bincang bincang ini saya gunakan untuk mengganti istilah “ngangsu kawruh” pada beliau, mengapa, karena beliau ini adalah adik dari ayah saya, sementara ayah telah meninggalkan saya sejak saya berusia 3 tahun. Sementara paman sendiri sudah almarhum sekian puluh tahun yang lalu.
Berikut ini saya sampaikan pengalaman saya saat saya bincan2 bincang dengan paman saya. Istilah bincang bincang ini saya gunakan untuk mengganti istilah “ngangsu kawruh” pada beliau, mengapa, karena beliau ini adalah adik dari ayah saya, sementara ayah telah meninggalkan saya sejak saya berusia 3 tahun. Sementara paman sendiri sudah almarhum sekian puluh tahun yang lalu.
Kata paman, mencari harta lewat
jalan yang tidak wajar ini dilakukan karena keterpaksaan, dan ini, kata beliau,
adalah salah satu dari sekian banyak pengalaman ritual beliau, dan beliau
menyebutnya dengan : “minta harta lewat jin Nasibin”
Ritualini diawali dengan puasa 1
hari, pada hari Selasa Kliwon. Malamnya
membaca surat Al Jin, ayat 6, dibaca dalm jumlah sebanyak banyaknya, sampai jin yang dimaksud datang. Sebelum amalan pokok, diwajibkan membaca
tawassul khusus yang dikhususkan buat Jin
Nasibin, lalu….Alfatekhah……sebanyak 41 kali.
Sebagai ilustrasi, Jin ini memiliki
kapala sebesar kurang lebih 2 meter, matanya sebesar jeruk bali, lidahnya sepanjang kurang lebih
70 cm, dengan lebar sekitar 30 cm. Dan
bila ritual ini berhasil dengan baik, artinya sukses, maka kita bisa mengambil
harta dari dalam mulut Jin tersebut. Dan
ingat, bau mulutnya busuknya bukan main, melebihi busuknya bau bangkai pada
umumnya. Dan kalau kita tahan akan bau tersebut, maka kita dengan leluasa bisa
mengambil harta dari mulut tersebut.
Kata paman berbagi pengalaman pribadinya, saat beliau mengamalkan amalan ini, pada saat awal kedatangan Jin Nasibin ini, terdengar bunyi berdegub seperti benda berat yang jatuh, disertai dengan bau yang sangat busuk yang keluar dari mulutnya. Saking busuknya bau tersebut, sampai sampai bau itu tidak bisa hilang dari indera penciuman selama bebera hari, dan memicu untuk muntah muntah.
Apapun pasti ada resikonya, begitu juga dengan
amalan Jin Nasibin ini, ada resikonya.
Dan paman menyarankan untuk tidak mengamalkannya, ini sekedar untuk
catatan saja, betapa khasanah ilmu ghoib kita sangat bervariatif. Kalaupun toh, karena suatu sebab, terpaksa
mengamalkannya, maka resiko ditanggung oleh pengamal sendiri.
Semoga iman kita tak tergoyahkan dengan cobaan
hidup berupa “himpitan ekonomi” Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti datang
kemudahan,sesudah kesulitan pasti datang kemudahan.
Bila himpitan ekonomi datang
mendera, mengapa kita tidak memohon pada Allah, bukankah kita sudah beriman,
bahwa tuhan kita itu maha kaya, yang kekayaannya meliputi langit, bumi dan
samudera, yang selain maha kaya, bukankah Tuhan kita ini maha pengasih lagi
penyayang, maha mendengar, dan akan mengabulkan segala permohonan kita, dan
kita semua sudah percaya itu, bukan ?
Nah, kalau demikian halnya, mengapa kita kita mesti bersusah payah
berkolaborasi dengan Jin. Astaghfirullah.
Semoga yang sedikit ini membawa
manfaat bagi kita semua, bagi anda, dan saya. Insya Allah, Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar