RASULULLAH TERNYATA ILMUWAN JENIUS
Oleh : Pak Agus
Assalammualaikum,
Assalammualaikum,
Al Qur’an adalah kitab petunjuk yang
sangat hebat. Di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang tinggi. Mulai dari
ilmu sastra, filsafat, ekonomi, politik, sains, sampai teknologi. Hanya
orang-orang yang berakal saja yang bisa menggali ilmu-ilmu itu untuk diterapkan
dalam kehidupannya
Nabi Muhammad adalah contoh konkret
hasil dari pendidikan Allah lewat Al Qur’an Al Karim. Sehingga, beliau dikenal
juga sebagai ‘Al Qur’an Berjalan’. Itu dikatakan oleh isteri beliau Siti
Aisyah, bahwa akhlak dan perilaku beliau adalah Al Qur’an itu sendiri. Nabi
Muhammad adalah satu-satunya manusia yang sudah menjalankan dan meneladankan
seluruh isi Al Qur’an yang berjumlah 6.236 ayat itu.
Cara berbicaranya yang lembut sangat
Qur’ani. Cara bergaulnya yang ramah dan penuh kepedulian menggambarkan akhlak
Qur’an. Kepemimpinannya yang bijak dan jauh dari otoriter, juga terinspirasi
dari ayat-ayat Qur’an. Dan segala aktifitas beliau, mulai dari kehidupan rumah
tangga, sosial, sampai spiritual adalah cerminan dari ilmu Al Qur’an yang
diterapkan di zamannya.
Belajar Al Qur’an bagi Rasulullah
bukan hanya belajar membaca teks, melainkan belajar hikmah yang terkandung di
dalamnya. Sehingga ketika Rasulullah begitu bersemangat membacanya dengan
cepat, Allah memberikan petunjuk bahwa membaca Al Qur’an mesti dilakukan dengan
tenang dan penuh penghayatan agar makna yang terkandung di dalamnya bisa
dicerap dengan baik.
Di ayat lainnya dijelaskan bahwa
proses turunnya wahyu itu bagi Rasulullah memang menjadi ajang pembelajaran dan
bertambahnya ilmu pengetahuan. Bukan sekedar hafalan terhadap teksnya, yang
kemudian diabadikan sebagai kitab yang tertulis. Dengan hikmah ayat-ayat Al
Qur’an yang meresap di dalam jiwanya itu beliau menjadi manusia yang berilmu
sangat tinggi. Bukan hanya soal ukhrowi, melainkan juga duniawi.
‘’Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang
sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum
disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, TAMBAHKANLAH
kepadaku ILMU pengetahuan.” [QS. Thaahaa:114]
Karena itu tidak heran, seiring
dengan semakin banyaknya ayat-ayat Qur’an yang diwahyukan kepada beliau, ilmu
yang beliau kuasai juga semakin banyak. Dan kemudian mewujud dalam berbagai
tindakan serta kesuksesan beliau selama di periode Madinah. Selain menjadi
Rasul dalam tataran tujuan akhirat, beliau juga menjadi kepala negara dalam
tataran duniawi. Juga panglima perang yang hebat. Bahkan, ilmuwan yang jenius,
yang sejumlah nasehatnya dalam urusan keilmuan duiawi memiliki kebenaran
prediksi yang mengagumkan.
Diantaranya, beliau mengatakan bahwa
berpuasa adalah menyehatkan – shuumu tasiihu – dan mengatakan bahwa perut
adalah pusat berbagai macam penyakit modern. Nasehat ini dibenarkan oleh Badan
Kesehatan Dunia, WHO, bahwa sumber segala macam penyakit yang sulit disembuhkan
dewasa ini memang sebagian besarnya berasal dari pola makan yang buruk.
Sebagiannya lagi dari pola hidup yang memicu stress. Dan sisanya dari
kuman-kuman penyakit: seperti bakteri dan virus. Dari manakah beliau tahu ilmu
kesehatan yang sangat mendasar ini? Padahal beliau kan tidak pernah melakukan
penelitian? Tentu saja dari hikmah ayat-ayat Qur’an.
Di cerita lain, Rasulullah
mengatakan bahwa air yang kecemplungan lalat akan terkontaminasi penyakit.
Tetapi, penyakit akibat bakteri yang ada di kaki lalat itu bakal ternetralkan
jika lalat itu ditenggelamkan sekalian ke dalam air tersebut. Karena di dalam
perut lalat itu ternyata terdapat kelenjar yang berisi zat penawar, yang akan
pecah dan larut ke dalam air jika lalat tersebut ditenggelamkan ke dalamnya.
Siapa pula yang mengajarkan informasi ini kepada beliau? Karena, nasehat yang
kemudian terbukti lewat penelitian modern ini mestinya baru terungkap jika
dilakukan eksperimen.
Di kali lain lagi, Rasulullah
diceritakan membahas tentang janin di dalam perut ibu. Menurut beliau, janin di
usia 40-an hari sudah mulai bisa dibedakan jenis kelaminnya. Karena saat itulah
Allah mulai membentuk tubuhnya.
‘’Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda: apabila nuthfah telah berusia EMPAT PULUH DUA MALAM malam (di dalam
rahim), maka Allah mengutus malaikat kepadanya. Lalu dibentuklah tubuhnya,
diciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulangnya.
Kemudian malaikat bertanya kepada Allah: ya Rabbi, laki-laki ataukah
perempuan?` Lalu Tuhanmu menentukan sesuai dengan kehendak-Nya dan malaikat
menuliskannya…’’ [HR. Muslim dari Hudzaifah bin Usaid]
Cerita tentang pengetahuan
Rasulullah atas jenis kelamin embrio di usia empat puluh harian itu sungguh
menakjubkan dunia kedokteran. Karena, dulu di zaman beliau tidak ada peralatan
apa pun untuk mengetahui keadaan itu. Baru sekaranglah diketahui lewat
peralatan USG modern bahwa di usia empat puluhan hari itu embrio manusia memang
sudah mulai bisa dibedakan dari embrio binatang. Dan luar biasanya, jenis
kelaminnya pun mulai bisa ditentukan..
Rasulullah yang dulunya buta huruf
itu, ummi, ternyata benar-benar telah menjadi ilmuwan jenius berkat hikmah yang
terkandung di dalam Firman-firman Allah, Sang Maha Bijaksana lagi Maha Berilmu.
Subhanallah… Semoga yang sedikit dan sederhana ini menambah wawasan dan
pemahaman kita tentang nabi kita Muhammad SAW tercinta. Amin
5 komentar:
test
Nasya Allah.........bukan main, ternyata Nabi kita memang manusia yang telah dipersiapkan Allah dg sempurna.............
Mantab, bagus....pak
Siipp.......oleh karena itulah wajar.....jangankan manusia, malaikatpun bershalawat pada Nabi kita......Subhanallah....
Wah........ternyata tepat kalo kita shalawat pada Nabi....
Allohuma Sholi ala Muhammad...........
Posting Komentar