Sabtu, 06 Oktober 2012

DZIKIR DAN OLAH NAPAS



                 Oleh  :  pak  Agus Balung

Bernapas adalah hal rutin yang biasa kita lakukan setiap hari . Napas adalah tanda dan bukti dari kehidupan kita , tidak ada kehidupan tanpa bernapas. Manusia bernapas secara otomatis .  Umumnya manusia bernapas dengan tarikan napas pendek-pendek sekitar 16 -20 kali permenit.
Dalam kondisi biasa manusia hanya mempergunakan kurang lebih 20-30% dari kapasitas paru parunya untuk bernapas. Sebagian besar kapasitas paru paru dibiarkan menganggur tidak digunakan. Bagian paru paru yang tidak digunakan lama kelamaan bisa menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Agar paru paru tidak cepat menjadi rusak maka diperlukan latihan untuk merawat bagian yang sering tidak dipakai tersebut dengan olah raga dan senam pernapasan.
Setiap saat ditubuh kita ada sel yang mati dan sel yang baru untuk menggantikan sel yang mati tersebut. Pembentukan sel baru membutuhkan oxigen yang cukup yang diambil dari paru paru. Sel yang mati dibuang melalui air seni, keringat dan kotoran lainnya. Sel yang baru tidak akan berfungsi dengan baik jika oxigen yang diperlukan tidak terpenuhi dengan cukup.

Orang yang tidak terlatih umumnya bernapas pendek –pendek sekitar 16-20 kali permenit. Mereka hanya menggunakan sekitar 20-30 % paru parunya untuk bernapas. Sedangkan orang yang terlatih dengan baik umumnya bernapas panjang sekitar 4-6 kali permenit. Mereka menggunakan seluruh kapasitas paru parunya secara maksimal, sehingga suplai oxigen keseluruh tubuhnya dapat dipenuhi dengan baik.

Seni pernapasan

Bernapas merupakan seni tersendiri yang perlu dilatih dan dipelajari dengan sungguh sungguh. Sebagian orang menganggap bernapas sebagai masalah rutin yang tidak perlu dipelajari atau dilatih. Bernapas merupakan fitrah manusia yang dilakukan secara otomatis jadi tidak perlu dilatih atau dipelajari. Pada kenyataannya banyak manusia yang melakukan kekeliruan dalam bernapas , sehingga paru parunya tidak berfungsi secara maksimal. Mereka baru menyadari ini ketika tubuh mulai sering didera berbagai penyakit, napas sesak, cepat letih dan lelah.

Saudara saudara kita dari China dan India sangat peduli dengan masalah pernapasan ini. Mereka melatih pernapasan mereka dengan latihan Yoga, Thai Chi , Chikung dan lain sebagainya. Orang baratpun saat inisudah banyak yang tertarik mempelajari seni pernapasan dari China dan India ini. Ilmu pernapasan yang mereka ajarkan ternyata dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh serta mampu mengatasi berbagai penyakit degeretatif yang banyak menjangkiti masyarakat perkotaan dewasa ini.
Berbagai cabang olah raga yang ada sebenarnya juga mempunyai tehnik pengolahan napas sendiri. 

Perhatikan cara bernapas pelari cepat dengan pelari marathon pasti tidak sama. Perenang gaya bebas dengan gaya kupu kupu memiliki tehnik pernapasan yang berbeda. Para pesilat juga memiliki tehnik pernapasan masing masing seperti Karate, Taekwondo, Merpati putih, Perisai Diri dan lain sebagainya. Masing masing cabang olah raga memiliki tehnik pengolahan napas sendiri. Mereka tidak mungkin menguasai cabang olah raga yang diminatinya dengan baik jika tidak menguasai tehnik pengolahan napas yang diajarkan.
Para penyanyi dan pemain theatre juga mengikuti latihan olah vokal dan olah napas. Demikian pula para Qori pembaca Qur’an. Mereka tidak akan bisa menyanyi atau membaca Qur’an dengan baik jika tidak menguasai tehnik olah napas dengan baik. Menyanyi dan membaca Qur’an membutuhkan napas yang dalam dan panjang.

Bernapas dengan baik merupakan seni tersendiri yang perlu dilatih dan dipelajari. Berbagai latihan seni pernapasan saat ini tumbuh menjamur dikota kota besar. Beberapa tahun yang lalu latihan seni pernapasan Satria Nusantara pernah booming di Nusantara ini. Kalau kita berjalan ke Senayan pada hari Minggu kita bisa melihat ratusan orang yang mengikuti latihan olah napas seperti Thaici, senam tera, wai tankung dan lain sebagainya. Latihan pernapasan seperti Yoga juga tumbuh menjamur dikota kota besar.

Olah napas untuk kesehatan

Pengolahan napas untuk kesehatan pada dasarnya merupakan seni menarik dan menghembuskan napas dengan tepat dan benar sehingga paru paru bekerja secara optimal mensuplai oxigen keseluruh tubuh dengan sempurna. Cara bernapas dilakukan dengan menarik napas secara dalam hingga paru paru penuh sempurna , selanjutnya menghembuskan udara hingga paru paru kosong sempurna. Antara menarik dan menghembuskan napas ada jedah saat menahan napas . jedah antara menarik dan menghembuskan napas disebut jedah penuh. Jedah ketika menghembuskan dan menarik napas disebut saat jedah kosong.

Menarik dan menghembuskan napas bisa dilakukan secara cepat bisa juga secara lambat. Pada latihan Thaici atau yoga umumnya menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara perlahan. Pada latihan silat untuk mendapatkan tenaga adakalanya menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara cepat. Menarik dan menghembuskan napas secara perlahan atau cepat dilakukan tergantung kebutuhan latihan.

Latihan olah napas yang dilakukan secara rutin dapat memperbaiki pola napas yang selama ini keliru. Pernapasan yang dilakukan dengan tepat dan benar akan meningkatkan suplai oxigen kedalam tubuh sehingga menghasilkan sel tubuh yang sehat dan kuat. Disamping itu pernapasan yang benar juga akan memperbaiki metabolisme tubuh , membersihkan tubuh dari berbagai kotoran dan racun yang mengedap dalam tubuh. Efeknya akan langsung terasa. Badan selalu terasa segar dan bugar, jarang disentuh penyakit ringan seperti flu, pilek , masuk angin, pusing pusing dan lain sebagainya. Dalam jangka panjang juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi, asam urat, kolesterol, diabetes, stroke, penyempitan pembuluh darah, kanker dan tumor. Dewasa ini penyakit degeneratif merupakan penyakit utama yang banyak menyerang penduduk didaerah perkotaan. Penyakit ini sekarang merupakan pembunuh nomor satu didunia.

Olah napas diam dan bergerak

Olah napas bisa dilakukan sambil bergerak bisa juga dengan diam .Pada Olah napas bergerak menarik , menghembuskan dan menahan napas dilakukan sambil melakukan gerakan tertentu. Olah napas bergerak umum dilakukan pada perguruan silat dan tenaga dalam seperti Karate, taekwondo, Thaichi, Satria Nusantara, Mahatma, Merpati putih dan lain lain. Sebagian besar cabang olah raga seperti sepak bola, lari cepat, maraton, tenis, badminton, futsal, berenang termasuk pada jenis olah napas bergerak .

Pada olah napas diam menarik , menghembuskan dan menahan napas dilakukan dalam keadaan diam. Bisa dalam posisi duduk bersila, berbaring atau berdiri. Olah napas seperti ini biasa dilakukan pada gerakan pernapasan yoga, dan meditasi . Pada perguruan silat olah napas seperti ini juga dilakukan untuk meditasi dan menghimpun energi bathin.

Olah napas diam sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi menyatukan fikiran dan perasaan fokus pada satu hal. Karena itu olah napas diam banyak digunakan dalam latihan meditasi.

Olah napas untuk meningkatkan konsentrasi

Berdzikir dan berdoa adalah salah satu aktifitas yang dianjurkan dalam al Qur’an Dzikir dan doa yang diterima dan dikabulkan adalah doa yang dipanjatkan dengan sungguh sungguh. Banyak orang yang berdoa secara asalan asalan, mulutnya mengucapkan satu atau beberapa kalimat, namun hati dan fikirannya tidak fokus pada kalimat atau kata yang diucapkannya.

Shalat yang dilakukan umat islam merupakan kumpulan dzikir dan doa . Banyak diantara umat islam yang tidak khusuk dalam shalatnya. Hati dan fikirannya tidak fokus pada kalimat yang dibaca dan diucapkan dalam shalat. Mereka shalat dengan tergesa gesa tanpa memahami apa yang meraka baca dan ucapkan dalam shalat. Pengaturan napas yang baik bisa mencegah mereka dari gerakan yang tergesa gesa, dan membantu mereka memfokuskan hati dan fikiran pada bacaan shalat.

Penganturan dan pengendalian napas sangat membantu hati dan fikiran untuk fokus pada kalimat yang diucapkan. Contohnya mudah saja. Coba masukan benang kedalam lubang jarum sambil menahan napas dan tanpa mengendalikan napas pasti hasilnya beda. Ketika membidikkan senapan atau memanah para olahragawan juga melakukan tehnik pengendalaian napas untuk memusatkan arah bidikannya.

Pernapasan segitiga untuk berdzikir

Pola pernapasan segitiga dilakukan dengan menarik –menahan-menghembuskan napas secara perlahan. Lama menarik –menahan dan menghembuskan napas sama waktunya, misalnya masing masing selama 10 hitungan. Pernapasan segitiga ini umum digunakan pada latihan meditasi, karena dapat membantu memusatkan fikiran dan perasaan dengan baik.

Pernapasan segitiga ini sangat membantu dalam memusatkan fikiran ketika berdzikir membaca kalimat toyyibah seperti ya Rahman, ya Rohim dan lain sebagainya. Dengan melakukan pernapasan segitiga fikiran dan perasan betul betul bisa fokus pada dzikir atau doa yang diucapkan. Kebanyakan orang dalam berdzikir atau berdoa hanya mulutnya saja yang membaca kalimat dzikir atau doa. Hati dan fikirannya mengembara tak tentu arah pada hal lain yang tidak ada hubungannya dengan doa yang dibaca. Dzikir dan doa yang dilakukan seperti itu tentu saja hanya akan sia sia saja.

Pada latihan pernapasan segitiga dasar lama menarik- menahan dan menghembuskan napas diakukan dengan jumlah hitungan. Misalnya lima hitungan atau sepuluh hitungan. Pada pelaksanaan dzikir atau doa lama menarik, menahan dan menghembuskan napas dibatasi oleh panjang kalimat doa atau dzikir yang dibaca. Misalnya membaca kalimat ya rahman sebanyak lima atau sepuluh kali.

Berdzikir tanpa dibantu tehnik pernapasan segitiga biasanya akan mengalami rasa bosan, mengantuk, semutan, tergesa gesa dan ingin cepat selesai. Semua kendala itu akan hilang ketika dilakukan dengan menggunakan pernapasan segitiga. Semakin lama berdzikir badan terasa semakin segar, karena oxigen yang diserap tubuh ketika berdzikir meningkat 4 kali biasanya. Insya Allah kegiatan berdzikir menjadi suatu hal yang mengasyikan.

Dengan teknik pernapasan segitiga seluruh kalimat dzikir dan doa yang dibaca diharapkan betul betul meresap kedalam hati dan fikiran. Dengan napas yang teratur dan lambat fikiran jadi fokus pada kalimat dzikir atau doa yang dibaca. Pada tehnik pernapasan segitiga seluruh bacaan dzikir dan doa dibaca didalam hati, dengan mata terpejam atau terbuka.

Anda bisa merasakan perbedaan nyata berdzikir tanpa menggunakan tehnik pengaturan napas dengan berdzikir menggunakan tehnik pernapasan segitiga.
Ketika berdzikir tanpa menggunakan tehnik pengaturan napas biasanya fikiran suka melantur dan tidak fokus, cepat merasa bosan, mengantuk, kaki semutan, sehingga tidak bisa berdzikir dalam waktu yang lama. Hasil yang didapatpun tidak maksimal.
Mereka yang berdzikir dengan tehnik pengaturan napas, fikiran dan perasaannya bisa fokus pada kalimat dzikir yang dibaca didalam hati, makin lama badan terasa semakin segar karena ada peningkatan kadar oxigen dalam darah, sehingga tidak mudah diserang rasa kantuk, bosan atau kaki semutan. Hasil yang didapatpun bisa maksimal.

Sumber : Materi berbagai sumber  (disarikan oleh Dhe Agus/Agus Thok)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah, bagus pak....artikelanya...