Jumat, 14 Maret 2014

KETIKA ORANG TUA KITA MENINGGAL



KETIKA ORANG TUA KITA MENINGGAL

Oleh  :  pak Agus Balung

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa jarang ada anak yang ‘tahan lama’ berbakti kepada orang tuanya, apa lagi setelah orang tuanya wafat. Kata seorang kawan, paling banter cuma tahan sampai 40 hari setelah kematian ayah atau ibunya, anak-anak masih mau ingat orang tuanya. Setelah itu, lepas dah, seperti tidak pernah ada orang tua dalam kehidupannya. Roda kehidupan berjalan seperti biasa, tak terusik sekali.

Sementara kawan yang lain lagi berkata, makam diziarahi anak anaknya pun paling banter satu atau dua tahun saja setelah kematian.  Setelah itu, jangankan ditengok kuburannya, dikirimkan Fatihah (dibacakan doa) pun tidak.

Anak yang berbakti, tak berbatas pada umur orang tua. Setelah lepas usia orang tua, anak pun,  seharusnya  tetap berkhidmat.


Kata Rasul, khidmatnya anak kepada orang tua yang sudah meninggal itu ada  tiga. Yang pertama bayarkan hutangnya jika ada,   yang kedua jalin hubungan dengan sahabat dan keluarga orang tua, dan  yang ketiga mendoakannya.
Dan ini adalah bakti yang seharusnya tidak berhenti hanya pada hitungan 7 hari, 40 hari, seratus hari, satu dan dua tahun saja. Tetapi selamanya, bakti anak pada orang tua adalah sepanjang hayat kita.

Meskipun semua berasal dari Tuhan. Kita sama tahu, tanpa adanya orang tua, kita tidak akan lahir ke dunia ini. Sebab orang tualah kita menjadi ada.
Masa kemudian kita melupakannya begitu saja ?

Lucunya,  ada juga sementara orang,  yang orang tuanya masih hidup malah dianggap dan diperlakukan seperti sudah meninggal dunia,  dianggap tidak ada.  Astaghfirullah.

Padahal perintah Allah sudah jelas agar kita selalu berbuat baik dan bakti pada orang tua kita, sebagaimana dalam firman-firmanNya yang tersebar didalam kitabullah, antara lain :
Didalam QS. Al Baqarah : 83  …….. وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً...
Yang artinya ……dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.

Selain dalam surah Al Baqarah, masih banyak lagi ayat ayat lain yang bernada sama, antara lain : QS An Nisa : 36,    Al An’am : 151,   Al Isra’ : 23,   Al Ankabut  : 8,  dan masih banyak lagi dibeberapa surah lainnya.


 Patut diperhatikan juga ungkapan berikut ini, sebagaimana perlakuan kita terhadap orang tua kita, begitu jugalah kelak kita akan diperlakukan oleh anak kita.

Coba-coba saja durhaka kepada orang tua, maka kita akan didurhakai anak kita kelak. Silahkan coba anggap mati orang tua kita yang masih hidup, maka kelak kitapun akan diperlakukan yang sama oleh anak anak kita, dianggap mati juga.  Mau ….?

Sebagaimana perlakuan kita kepada orang tua, begitu juga kelak kita akan diperlakukan.

Tidak ada komentar: