Kamis, 28 November 2013

RASULULLAH BUKAN SUPER HERO



RASULULLAH  BUKAN  SUPER  HERO

(Seputar Ilmu Hikmah, Part : 4)

Oleh  :  pak Agus Balung

Saat ini begitu banyak informasi yang diterima oleh saudara saudara seiman kita tentang berbagai macam ilmu yang mengindikasikan bahwa seseorang itu bisa ini, bisa itu, seperti misalnya  kebal senjata tajam, menghilang, mengobati sakit seseorang dalam waktu singkat, dan macam macamlah. Ternyata itu semua bukan sekedar informasi dari mulut ke mulut, akan tetapi sudah banyak iklan yang menawarkannya, baik lewat media cetak ataupun media elektronik on line. Bahkan disertai dengan bumbu dan janji yang memikat.
Yang ternyata semua itu, tidak pernah terjadi pada masa Rasulullah. Dan Rasulullah SAW juga tidak pernah mengajarkan pada ummatnya agar kita menjadi sakti mandraguna.

Rasulullah mengajarkan, agar  supaya kita dilindungi oleh Allah dari aangguan syetan saat keluar rumah atau saat bepergian. Rasulullah tidak menyuruh kita untuk menulis ayat ayat al Quran di kertas atau kain lalu dikantongi, dan tidak pernah menyuruh macam macam, melakukan ini, melakukan itu, tetapi Rasulullah menyuruh kita untuk membaca. Bacaan yang diajarkan Rasulullah jelas merupakan do’a berlindung kepada Allah. Inilah ajaran Rasulullah kepada umatnya apabila ingin selamat dari gangguan syetan dalam perjalanan.
Anas bin Malik berkata: Rasulullah telah bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca: `Bismillah (dengan nama Allah), aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah”. Maka dikatakan kepadanya: `Dengan do’a itu, Kamu telah tercukupi dan terlindungi’. Dan syetan pun akan menjauh darinya’.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).

Pada era Rasulullah, saat dakwah Islam mulai disebarkan, banyak terjadi gesekan dengan agama lain yang lebih dahulu berkembang di Mekkah atau Madinah dan wilayah sekitarnya. Mereka yang tidak rela saat melihat Islam terus melaju dan berkembang, mulai melakukan intimidasi, teror dan sabotase. Tidak hanya sebatas ancaman dan gertakan, tetapi sudah sampai pada tindak kekerasan dan teror fisik. Beberapa pengikut Rasulullah mulai syahid berguguran dalam rangka mempertahankan akidah Islam mereka.
Intimidasi kaum kafir terhadap orang-orang muslim tidak hanya terjadi di Mekkah. Setelah mereka hijrah ke Madinah pun teror itu terus berlanjut. Akhirnya perang demi perang tak terelakkan. Orang kafir berusaha menghentikan dakwah Rasulullah, sementara itu Rasulullah dan para sahahabatnya bertekad untuk terus menyebarkan ajaran Islam sampai titik darah pengahabisan.

Saat itu jumlah umat Islam masih sangat sedikit, berbeda sangat jauh dibanding jumlah mereka yang kafir dan memusuhi Islam. Dalam Perang Badar (perang yang pertama), jumlah pasukan Islam 313 orang. Sedangkan jumlah pasukan orang kafir 1300 orang, dilengkapi dengan kendaraan perang yang memadahi dan senjata-senjata perang yang lebih dari cukup. Sedangkan dalam Perang Uhud, jumlah pasukan Islam 700 orang yang mulanya berjumlah 1000 orang. Sementara pasukan kafir berjumlah 3000 orang, dengan menggunakan 3000 ekor unta, 200 ekor kuda dan dilengkapi 700 baju besi. Sungguh merupakan kekuatan bilangan yang tak sebanding. Paling tidak, satu pasukan muslim harus berhadapan dengan 3 orang lebih.

Dalam kondisi seperti itu, apakah Rasulullah mengajarkan kepada para shahabatnya ilmu yang mampu membuat kulit mereka kebal senjata tajam? Agar mereka sanggup menghadapi kekuatan lawan yang berlipat-lipat dengan persenjataan yang lebih lengkap. Tidak, sekali lagi tidak. Tidak ada kitab sejarah yang terpercaya dan menceritakan hal-hal seperti itu. Justru malah sebaliknya, kitab-kitab sejarah itu mengabarkan puluhan shahabat Rasulullah yang syahid di medan perang karena tikaman senjata lawan. Ratusan shahabat yang terluka, terkena sabetan dan goresan serta tusukan senjata lawan. Bahkan Rasulullah sendiri, giginya patah kena panah, tubuhnya juga bersimbah darah.

Apakah Rasulullah tidak tahu bahwa ada ilmu Hikmah yang bisa membuat kulit seseorang kebal senjata tajam. Apakah Anda punya pikiran bahwa Rasulullah sebodoh itu? Rasulullah adalah orang yang paling dikasihi dan dicintai oleh Allah. Begitu juga para shahabatnya, mereka adalah generasi terbaik dan paling dicintai oleh Allah SAW dan rasul-Nya. Kalau memang ada ilmu yang bisa membuat badan kebal senjata tajam, pasti Allah akan memberikannya kepada hamba-hamba-Nya yang dicintainya. Agar jumlah umat Islam yang berperang mempertahankan kesucian agama-Nya tidak berkurang atau mati disebabkan senjata lawan.


PARA SAHABAT YANG MULIA GUGUR JUGA

Bahkan sejarah Islam telah mencatat, paman Rasulullah yang bernama Hamzah bin Abdul Mutthalib yang bergelar `Singa Allah’, mati syahid oleh senjata musuh. Umar bin Khatthab, mertua Rasulullah yang gagah berani, syetan pun takut berpapasan dengannya. Utsman bin `Affan, menantu Rasulullah yang bergelar `Pemilik dua cahaya’. Ali bin Abi Tahlib, menantu Rasulullah yang menjadi khalifah Rasul yang keempat. Semua sosok mulia itu matinya disebabkan tikaman senjata lawan.

Mereka tidak kebal, kulit-kulit mulia mereka bisa dirobek senjata. Masih banyak lagi shahabat Rasulullah lainnya, hamba-hamba Allah yang paling bertakwa, melalui siang dengan puasa, melewati malam dengan tahajjud, yang mati syahid di ujung senjata musuh. Radhillohu `anhum aua radhu `anhu.

Mereka tidak kebal,  mereka tidan sakti mandraguna, mereka ternyata bukan Super hero, kulit-kulit mulia mereka bisa dirobek senjata. Masih banyak lagi shahabat Rasulullah lainnya, hamba-hamba Allah yang paling bertakwa, melalui siang dengan puasa, melewati malam dengan tahajjud, yang mati syahid di ujung senjata musuh. Radhillohu `anhum aua radhu `anhu.
Akhirnya siar Islam terus berkembang sampai ke zaman kita ini, dan sampai kiamat nanti.
Menilik kembali sejarah Islam dari generasi Islam yang terbaik, atau melihat kembali sejarah para Nabi dan Rasul, kita akan mendapati suatu kenyataan bahwa tidak ada satupun dari generasi terbaik tersebut yang pernah mempelajari ilmu kebal. Padahal mereka adalah generasi yang telah dipuji oleh Allah dalam Al-Qur’an. Tilik saja berbagai peristiwa peperangan yang telah dilalui oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya bukanlah orang-orang yang kebal bacok, atau kebal sayatan pedang. Mereka juga terluka bahkan sebagian sahabat gugur sebagai syahid di medan perang. Ini menunjukkan bahwa ilmu kebal bukanlah ilmu yang diturunkan dari para Nabi dan Rasul, tidak juga berasal dari generasi salaf yang shalih.

Mari kita baca kembali sirah para Nabi dan Rasul. Bacalah sirah Nabi Zakariyah ‘alaihissalaam. Beliau wafat dalam keadaan digergaji oleh kaum beliau yang membangkang. Padahal, kalaulah hal itu diperbolehkan, beliau akan meminta bantuan jin untuk memperoleh ilmu kebal dengan melakukan ritual-ritual di atas agar tidak mempan digergaji, bukankah beliau berjuang membela agama Allah.
Demikian juga bagaimana perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah patah gigi beliau dalam peperangan atau bagaimana beliau dilempari batu oleh penduduk Tha`if. Lihat juga bagaimana perjuangan para sahabat radhiyallaahu ‘anhum dalam berbagai peperangan! Lihatlah para sahabat radhiyallaahu ‘anhum yang gugur di medan perang!
Kenapa mereka semua tidak menggunakan ilmu kebal? Karena mereka tahu bahwa ilmu kebal seperti itu bukanlah ilmu yang berasal dari ajaran Islam yang benar dan melibatkan bantuan jin. Kalaupun ada, hal itu adalah karamah yang telah Allah ta’ala karuniakan kepada mereka yang lurus aqidahnya. Para mujahidin juga tidak menang tidak menang berjihad melawan orang kafir karena ilmu kebal, atau karena diisi atau dengan mengamalkan amalan tertentu, atau karena rajah atau diberikan amalan tertentu. Mereka menang karena semata pertolongan Allah.
Satu-satunya Nabi dan Rasul yang diberikan mukjizat yang diberikan wewenang dan kekuasaan untuk memanfaatkan kekuatan jin hanyalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam. Hanya beliaulah satu-satunya manusia yang diberikan wewenang itu. Setelah beliau, para nabi yang lain tidak diberikan wewenang itu. Para Nabi itu diperintahkan untuk berjuang dengan segala resiko fisik, bahkan resiko kematian. Dan betapa banyak Nabi dan Rasul wafat dibunuh oleh para pembangkang.
Walaupun Rasulullah dan para sahabat bukan super hero, namun sejarah membuktikan beliau beliau mampu mengalahkan kaum musyrikin, sehingga panji panji Islam tetap berkibar sempai sekarang.
Subahanallah.


Tidak ada komentar: