Sabtu, 30 Maret 2013

MINTALAH FATWA PADA HATIMU




Oleh  :  pak Agus Balung


Tidak  seperti dalam penciptaan makhluk lainnya. Ketika menciptakan manusia, Allah Subhanallahu wa Ta’ala meniupkanRuh Ilahiyahdalam diri manusia, lalu disempurnakan dengan penciptaan pendengaran, penglihatan, dan fuad. Jadilah manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.

Ruh yang ditiupkan itu akan berfungsi sebagai instrumen penting dalam diri manusia yang dapat memberi peringatan dini tentang berbagai hal yang baik dan yang batil. Ruh itu senantiasa memberi sinyal yang bisa dirasakan dan dimengerti, terutama bagi mereka yang menjaga dan merawatnya dengan baik.
Ketika ada kehendak nafsu untuk melakukan perbuatan yang tidak baik, ruh yang ditiupkan itu segera memberi sinyal berupa perasaan penolakan atau perasaan kurang enak. Timbul rasa malu untuk melakukannya di muka umum. Ada perasaan tidak tentram.
Karena itu, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam mendefinisikan dosa secara sederhana. Dosa adalah segala hal yang apabila kalian kerjakan akan menimbulkan rasa tidak tentram dan kalian malu mengerjakannya di muka umum.
Kita pasti mempunyai perasaan yang sama ketika mendengar ada seorang ayah memperkosa anak kandungnya sendiri. Demikian juga ketika melihat seorang karyawan berselingkuh dengan teman sekantornya.
Secara universal perasaan kita sama ketika mendengar berita tentang seorang pejabat yang melakukan korupsi dan menilep uang negara miliaran rupiah, seorang hakim yang berkolusi dengan terdakwa, seorang kepala sekolah yang berbuat mesum dengan muridnya sendiri.
Bagaimana perasaan kita ketika melihat anak SMA mulai merokok dan mengecat rambutnya dengan warna cokelat kemerah-merahan? Bagaimana perasaan kita melihat para pelajar tawuran antar sekolah? Hati kita pasti menolak ketika ada gadis remaja yang melacurkan dirinya. Kenapa? Karena Allah telah meniupkan ruh ke dalam jasad kita bersamaan dengan awal penciptaan manusia. Allah telah menitipkan sifat tidak senang dan menolak setiap hal yang makruh dan haram.

Sebaliknya, Allah telah menitipkan ke dalam diri kita sifat senang dan mencintai kebaikan. Itulah sebabnya perasaan kita menjadi senang ketika melihat taman yang indah dipenuhi bunga-bunga yang merekah. Sama halnya ketika kita melihat pesantren yang bersih, bangunannya tertata rapi, tidak ada sampah, dan serba teratur. Pelan-pelan tumbuh rasa kagum, gembira, dan perasaan tentram karenanya.
Sesungguhnya ruh yang ditiupkan pada awal penciptaan itu adalah suara hati. Ia adalah suara kebenaran yang dititipkan Allah kepada manusia bersamaan dengan peniupan ruh pada jasad. Suara hati itu tidak bisa dibohongi dan ia berkata apa adanya.
Bukankah Allah telah berfirman :  “..Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan..”   (Al-Hujurat : 7)

Lalu mengapa masih ada orang yang sombong, rakus, dan berbuat aniaya? Jawabnya sederhana, karena mereka telah mematikan suara hatinya. Suara hatinya dibuat tak berdaya dan tidak berfungsi sehingga tidak bisa lagi mengirimkan sinyal dan alarm sebagaimana mestinya.
Itulah sebabnya, Allah menurunkan syariat agama. Suara hati saja tidak cukup untuk menyelamatkan kehidupan manusia, sebab nyatanya banyak orang yang telah mematikan suara hatinya.

Wallahu a’lam bishawab.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Agen Casino Terbaik
Agen Situs Terbaik
https://bit.ly/2ENk1VF

Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:

*Bonus New Member 120%
*Bonus New Member 50%
* Bonus New Member 30%
* Bonus New Member 20% Khusus Poker
* Bonus Referral
*Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
*Bonus 5% setiap hari
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88Csn
-www.jeruk88.com