Rabu, 11 Desember 2013

BERSHALAWAT MENGUSIR RASA GALAU



BERSHALAWAT  MENGUSIR  RASA  GALAU

( THE MAGIC OF SHALAWAT,  Part :1   )


Oleh : pak Agus Balung



Kemuliaan sosok seorang Muhammad SAW ditunjukkan dalam informasi yang Allah sampaikan pada kita, bahwa bukan saja para kaum mukmin yang diseru untuk bershalawat pada Nabi, bahkan Allah sendiri dan para malaikat juga bershalawat pada beliau.

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Q.S. Al-Ahzaab: 56)

Ayat ini turun bukan hanya untuk sahabat Nabi, namun ayat ini turun sampai dengan manusia di akhir zaman. Ini artinya bahwa ayat ini memerintahkan kita juga untuk bershalawat kepada Rasulullah, sekalipun Rasulullah sudah meninggal 14 abad yang lampau.

Ubay bin Ka’ab bertanya kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, berapa banyak saya harus mengucapkan shalawat untukmu?”
Rasulullah menjawab, “Sesukamu.”
Lalu Ubay bertanya lagi, “Apakah seperempat atau dua pertiga?”
Rasulullah menjawab, “Sekehendakmu. Dan jika engkau tambahkan, maka itu lebih baik.”
Jadi, makin banyak kita bershalawat kepada Nabi, maka akan semakin bagus. Ini adalah jaminan dari Rasulullah Saw.
Lalu Ubay kemudian bertanya lagi, “Apakah shalawatku untukmu seluruhnya?”
Rasulullah menjawab, “Karena itu, dosamu akan diampuni, dan kesedihanmu akan dihilangkan.”
Berarti Rasulullah proaktif memintakan untuk orang yang suka bershalawat terhadapnya agar Allah mengampuni dosa orang tersebut.   

Hal ini sesuai dengan firman Allah:
Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk dita`ati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisaa: 64)
Rasulullah bersabda:
Jadi, jika kita rajin bershalawat kepada Rasulullah Saw, maka dosa kita akan diampuni, dan kesedihan akan dihilangkan. (H.R. Tirmidzi).

Jangan pernah merasa rugi bershalawat terhadap Rasulullah. Dua dalil menguatkan mengenai hal ini.   Dengan bershalawat, maka rasa sedih dan duka bisa hilang.

Jadi, jika kita malas bershalawat, maka akan ada dua poin yang akan kita rasakan:
1) Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan membalas dengan sepuluh shalawat baginya. Jika seseorang tidak bershalawat sekalipun, maka itu artinya dia tidak akan mendapat shalawat dari Allah.
2) Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku, kata Rasulullah, pada malam Jum’at dan hari Jum’at. Sebab shalawat kalian diperlihatkan kepadaku.
Ini semakin memperkuat iman kita, bahwa meskipun Rasulullah sudah tiada dan meninggal, dia tetap secara rohani menyaksikan siapa di antara umatnya yang paling rajin mengingatnya, mencintainya, dan membacakan shalawat terhadapnya.

Shalawat terhadap Nabi akan memberikan dampak langsung kepada diri kita sendiri. Akan memberikan dampak pencerahan terhadap batin kita. Karena itu, pembacaan shalawat Nabi dengan cara penghayatan bagaimana nikmatnya shalawat itu, maka itu akan membekas di dalam batin kita. Perasaan jadi tenang, rindu kita kepada Rasulullah Saw. Dan untuk itu, marilah kita bershalawat terhadap Rasulullah, kita lantunkan dengan suara dalam kita sendiri.

Allohuma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad

Tidak ada komentar: