Kamis, 02 Mei 2013

THE MAGIC OF ..."LEBAH"





Oleh  :  pak  Agus Balung

Rasulullah ’Shalalllahu alaihi wa sallam (SAW) bersabda, “Perumpamaan orang Mukmin seperti lebah. Jika ia makan, maka ia memakan apa-apa yang baik, jika ia mengeluarkan juga sesuatu yang baik, jika ia hinggap di dahan ia tidak mematahkannya.”  (Riwayat Ahmad).

Lebah, serangga kecil yang biasa beterbangan di sekitar kita ini memang memiliki banyak keistimewaan, hingga Rasulullah SAW mengibaratkan orang Mukmin dengan serangga yang dalam bahasa Arabnya biasa disebut nahlah ini.
Adanya perumpamaan tersebut, karena lebah memiliki beberapa sifat istimewa. Di antara sifat itu adalah, lebah selalu mengambil nutrisi dari bahan-bahan yang baik, yakni dari serbuk sari berbagai macam bunga, tidak mengambil makanan dari yang lainnya, lebih-lebih dari benda-benda kotor. Demikian pula lebah tidak mengeluarkan sesuatu kecuali hal yang baik, yakni madu yang tidak diragukan lagi manfaatnya. Bahkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) telah menegaskan dalam surat An Nahl ayat 69 bahwa cairan manis itu merupakan obat.

Bukan hanya madu, Imam Al Ghazali menyebutkan bahwa lebah juga menghasilkan lilin, yang bisa bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan sumber penerangan. (Tafsir Al Qasimi, 10/3829).
Demikian pula dalam melakukan proses produksi ”hal yang baik” itu dilakukan dengan cara yang baik pula, yakni tidak dengan merusak bunga dan dahan yang dihinggapi. Lebih dari itu, tumbuhan-tumbuhan malah diuntungkan dengan hinggapnya lebah di dahan atau bunganya, karena bisa membantu proses penyerbukan.

Sifat positif lebah lainnya, kehidupan mereka berjamaah. Satu koloni lebah bisa mencapai 50 ribu ekor. Mereka terdiri dari lebah ratu, pejantan dan lebah pekerja. Semuanya bekerja sama dengan menjalankan fungsinya masing-masing. Al Ghazali juga menyebutkan bahwa lebah juga membersihkan sarang dari kotoran penghuninya, yang dilakukan selama musim semi dan gugur.
Lebah, meskipun memiliki sengat (senjata yang amat berbahaya), akan tetapi hal itu tidak membahayakan kawanannya, malah berguna untuk melindungi bangsanya dari serangan pihak lain.

Al Jauhari menyebutkan sifat istimewa lebah lainnya, yakni adanya konsistensi dalam membangun kamar-kamar di dalam sarangnya. Kamar-kamar itu berbentuk segi enam, sehingga tidak ada rongga yang ”terbuang”. (Tafsir Al Maraghi, 13/103). Ini menunjukkan bahwa serangga membangun tempat tinggalnya dengan amat efisien.
Demikianlah sebagian sifat-sifat lebah yang mestinya juga ada pada diri mereka yang mengaku beriman.
Allahu’alam bishawab.

Tidak ada komentar: