Oleh : pak Agus Balung
Beberapa waktu yang
lalu, tepatnya sekitar dua bulan yang telah lewat, semua
orang di negeri tercinta ini, di Republik ini diresahkan
dengan melambungnya harga bawang putih yang dibeberapa daerah sampai menembus 100 ribu rupiah perkilogramnya, dari yang tadinya cuma dalam kisaran 20 ribu,
jadi kenaikan harga ini melejit menembus sampai 500
%.
Masya Allah. Yang menjadi korban,
merasakan dampak langsung dari kenaikan harga bawang itu, siapa lagi kalau
bukan kalangan masyarakat bawah, pedagang makanan yang mengandalkan bawang
sebagai bahan utama untuk olahan makanan dagangannya.
Kali ini saya tidak membahas tentang apa dan bagaimana soal
bawang putih itu sendiri, masalah itu sudah ada yang mengatur, Kementrian
Perdagangan dan Kementrian Pertanian, serta instansi terkait lainnya. Akan
tetapi situasi yang seperti ini mengingatkan saya akan situasi yang sama tiga
puluh tahun yang lalu, tepatnya ditahun 1980’an. Saat itu harga bawang di
Indonesia mahal, sementara harga di Malaysia sangat murah. Keadaan ini yang
mendorong banyak orang berusaha untuk menyelundupkan bawang putih dari Malaysia
ke Indonesia lewat laut. Banyak kapal tongkang penyelendup, bahkan puluhan,
yang tertangkap dan disita oleh aparat tentara diraja Malaysia yang tak kenal
kompromi.
Namun, anehnya ada satu tongkang penyelendup yang tidak
pernah tertangkap, padahal kapal tongkangnya berkali kali berpapasan dengan
kapal patroli tentara diraja Malaysia maupun kapal TNI AL. Kapal kapal patrol itu sama sekali tidak
melihat kapal tongkang penyelundup yang didalamnya ada orang yang bernama,
sebut saja KOHAR, yang konon memiliki ilmu Halimunan.
Ilmu Halimunan, adalah sebuah ilmu dimana raga seseorang tidak dapat dilihat
oleh orang lain, dengan mata biasa tentunya.
Untuk menguasai ilmu ini ritualnya sangat berat. Disamping si pelaku
harus menjalani lelaku, membaca matra mantra tertentu, dan lelaku lelaku
lainnya, pelaku juga harus memiliki kain kafan mayat yang sudah digunakan oleh
mayat seorang yang masih gadis, dan masih suci,
yang meninggal di malam Jumat Kliwon.
Dan untuk mencuri kain kafanyapun tidak boleh menggunakan cangkul,tetapi
harus digaruk dengan tangan.
Itulah sekilas Ilmu Halimunan yang dimiliki oleh KOHAR, yang
selalu lolos dari kapal patroli tentara diraja Malaysia maupun kapal patrol TNI
AL, dan konon, katanya, tak pernah tertangkap, walau sekalipun, bukan main.
Namun, malangnya, gara gara ilmu Halimunan ini, tiga
kali perkawinan Kohar selalu gagal. Disaat malam pertama, ketiga istrinya menjerit jerit
histeris, dan kabur meninggalkannya. Mengapa demikian ? Ternyata, saat Kohar akan melaksanakan
kwajibanya sebagai suami pada istrinya, istrinya melihat perubahan wajah Kohar
dari yang tampan seperti biasa, berubah menjadi wajah yang menyeramkan. Mereka melihat wajah suaminya berubah menjadi
wajah perempuan yang mengerikan bermata merah menyala, wajah menyeramkan ini adalah wajah amarah dari gadis yang telah dia
curi kain kafannya.
Itulah kutukan yang diterima oleh Kohar atas ilmu hitamnya,
yang bernama Aji Halimunan. Semoga kita, bisa mengambil hikmah atasnya, untuk
tidak meniru hal tersebut, untuk tidak terbujuk dengan godaan setan yang berupa
kesaktian. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar