Jumat, 12 Oktober 2012

RASULULLAH DAN SEORANG PENGEMIS BUTA




Oleh : pak Agus Balung

Disudut pasar Madinah ada seorang pengemis yahudi buta, yang setiap hari dia selalu berkata kepada setiap orang yang berlalu lalang didekatnya.  “Wahai saudaraku, jangan dekati si Muhammad bin Abdullah, dia itu orang gila, pembohong, tukang sihir, jika kalian mendekati Muhammad, maka kalian akan dipengaruhinya.”
Namun, kenyataannya setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW selalu mendatangi si pengemis buta itu sambil membawakannya makanan, dan tanpa berucap sepatah katapun Rasulullah menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu,  dan pengemis itupun tidak pernah mengetahui kalau yang selalu datang setiap pagi membawakan makanan dan sekaligus menyuapkanya adalah Muhammad yang selalu dimaki makinya. Rasulullah melakukan itu setiap hari, sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah, maka tidak ada lagi orang yang datang membawakan makanan kepada pengemis yahudi buta itu.   Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah, yakni Abubakar RA, mendatangi anaknya, Aisyah RA, yang tidak lain adalah isteri Rasulullah, dan beliau bertanya pada Aisyah,  “Wahai anakku, adakah adakah kebiasaan kekasihku, Rasulullah, yang belum aku kerjakan ?”.
Aisyah RA menjawab : “wahai ayah, engkau adalah ahli sunnah, dan hampir tak ada satupun kebiasaan beliau yang tidak ayah lakukan, kecuali satu hal, Setiap pagi Rasulullah selalu mendatangi pengemis buta yahudi yang ada disana.”
Keesokan harinya Abubakar RA pergi kepasar itu mencari pengemis yahudi buta sambil membawa makanan  untuk diberikan kepada pengemis itu. Didapatinya pengemis itu ditempat seperti yang digambarkan oleh Aisyah,  lalu memberikan makanan yang dibawanya pada pengemis itu. Ketika Abubakar mulai menyuapinya, si pengemis marah, “Siapa kamu”.  Abubakar menjawab “Aku orang yang biasa mendatangi dan menyuapimu setiap pagi hari”. Pengemis itu menjawab dengan lantang “Bukan, kamu bukan yang biasanya datang padaku.”
“Apabila ia datang padaku tidak susah tangan ini memegang, dan tidak susah mulut ini untuk mengunyah. Orang yang selalu mendatangiku itu selalu menyuapiku, namun sebelum itu terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu barulah diberikan kepadaku.” Pengemis itu melanjutkan paparannya.
Mendengar itu, Abubakar tak dapat menahan air matanya, dia menangis tersedu sedu sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang kau maksud, aku adalah salah seorang sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada, telah wafat, dia adalah Muhammad Rasulullah SAW.”   Seketika itu juga pengemis itu menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan berkata “Benarkah demikian ?”
“Selama ini aku telah menghinakannya, memfitnahnya, menjelek jelekan dia, dan dia tidak pernah memarahiku sekalipun, bahkan dia mendatangiku setiap pagi, membawakan aku makanan, bahkan dengan tangannya pula dia menyuapiku,  dia begitu mulia, begitu mulia, dia begitu mulia………”
Pengemis yahudi buta itu akhirnya mengucapkan kalimat syahadat dihadapan Abubakar RA, dan sejak saat itu dia menjadi muslim dikarenakan kemuliaan akhlak junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Nah, saudara saudaraku kemuliaan akhlak beliau sungguh sangat patut diteladani, setidaknya adakah niatan dalam hati kita untuk meneladani akhlak beliau ?
Kalaupun tidak bisa meneladani seratus persen, alangkah baiknya kita berniat dan berusaha untuk meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai dari yang sesederhana mungkin yang bisa kita lakukan
(Sumber : Kisah kisah Islami pilihan)

Tidak ada komentar: