BERSHALAWAT, ANAKPUN JADI ANAK IDAMAN
(THE
MAGIC OF SHALAWAT, Part : 2)
Oleh :
pak Agus Balung
Masih dalam sequel ‘The Magic of Shalawat’, kali ini saya angkat kisah yang dituturkan
oleh Arifah Wulansari, seorang ibu muda yang mengamalkan membaca shalawat
secara rutin, dengan maksud agar mendapatkan anak yang sholeh dan
sholikhah.Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita untuk penjadi ummat
Rasulullah yang selalu rajin dan tidak pernah absen bershalawat pada beliau.
Amin. Berikut ini penuturannya :
Beberapa Tahun yang lalu di bulan
Ramadhan saat saya lagi hamil anak pertama, saya pernah mengikuti kultum bakda
sholat dhuhur di Kantor. Waktu itu yang ngisi kultum mbak dede temen kantor
dari bagian gudang farmasi. Beliau bercerita tentang seorang ibu yang memiliki
7 orang anak. Dari 7 anak tersebut semuanya berhasil menjadi dokter dan
ada juga yg menjadi dosen, dan hebatnya lagi semua anak-anaknya tersebut
mempunyai pribadi yang sholeh dan sholeha, santun dan sayang kepada orangtuanya.
Lalu teman saya mbak dede itu
bertanya kepada sang ibu, " Kok bisa ya bu punya 7 anak dan berhasil
mendidik anak dengan baik hingga semuanya sukses dan akhlaknya pun juga baik
semua, rahasianya apa bu?'
Lalu sang ibu menjawab "
Rahasianya adalah saya tidak pernah putus mendoakan anak-anak saya sejak mereka
masih bayi sampai dewasa. Setiap habis sholat saya selalu membaca sholawat nabi
dan menyebutkan nama semua anak saya serta membayangkan wajah mereka satu
persatu.Hingga kini saya masih melakukannya untuk anak-anak saya".
Sesudah mengikuti kultum itu, saya
selalu terngiang cerita mbak dede tersebut dan saya jadi tergerak untuk
melakukannya juga pada anak saya. Waktu itu saya masih hamil 8 bulan, tapi saya
sudah memulai membacakan sholawat untuk anak saya yang masih belum lahir, tapi
tentu saja belum bisa menyebutkan nama dan membayangkan wajah (anaknya karena
dia belum lahir...:)
Setelah anak saya lahir saya masih
terus membacakan sholawat nabi sambil menyebut nama Athaya Reynard Nugroho anak
saya dan membayangkan wajahnya serta memohon kepada Allah SWT agar anak saya
selalu diberikan kesehatan dan di anugerahkan akhlak yang mulia. Saya sering
terharu saat membacakan sholawat nabi dan berdoa untuk anak saya. Dan itu terus
saya lakukan tanpa pernah putus dalam setiap sholat dan doa saya.
Dan ternyata memang berkah dan
keajaiban sholawat nabi itu nyata adanya, anak saya tumbuh jadi anak yang
sehat, pintar dan pribadi yang menyenangkan. sejak bayi sampai dia besar
sekarang, dia tidak pernah menggigit saya sekalipun pada saat menyusu ASI.
Saya sering mendengar cerita anak-anak teman yang kalau mau tumbuh gigi suka
menggigit ibunya, tapi itu tidak pernah terjadi pada diri saya. Alhamdulilah
saya belum pernah di gigit sama anak saya sampai sekarang.
Lalu pada saat menyapih, banyak
cerita juga dari teman kalau nyapih anak itu anaknya suka rewel, trus
payudara ibunya juga jadi sakit istilah jawanya "ngrangkaki".
Tapi yang terjadi pada saya sungguh menurut saya adalah kemudahan dari Allah.
Saya juga sempat bingung bagaimana caranya nyapih anak saya waktu itu karena
kebetulan saat anak saya umur genap 2 tahun saya dapat tugas dinas ke bali
selama 1 minggu. Sementara anak saya masih belum saya sapih. Tepat 3 hari
sebelum saya berangkat ke Bali, tiba-tiba anak saya malu tiap kali mau sy
susui, dia menutup wajahnya seperti orang yang malu melihat payudara ibunya.
Saya sempat heran juga, kenapa anak saya tiba-tiba malu kalau mau di susui. Dan
itu berlanjut terus dan akhirnya dia tidak mau menyusu sendiri tanpa saya harus
repot-repot nyapih. Saaat dia ulang tahun ke - 2 saya sedang berada di Bali dan
alhamdulilah saya tidak mengalami yang namanya "ngrangkaki". Selama
saya berada di Bali anak saya juga tidak rewel mencari saya untuk menyusu
karena dia memang sudah tidak mau lagi.
Kalau ada istilah trantum pada anak,
alhamdulilah anak saya pun juga tidak mengalaminya. yang namanya rewel, nangis
atau ngamuk, itu sangat jarang terjadi. Kalau misalnya nangis itupun hanya
sebentar. Sama teman juga dia nggak pernah nakal, anak saya tumbuh jadi anak
lelaki yang penyayang pada sesama dan juga pada orang tuanya. Saat umur 2 tahun
dia sudah hafal semua warna, bentuk-bentuk geometri, angka, dan itu semua nggak
pake susah ngajarinya. Dan di umurnya yang sekarang genap 3 tahun anak saya
sudah bisa khatam Iqra jilid 1...Subhanallah dia senang sekali kalau di ajak
ngaji. Saya nggak pernah nyuruh dia ngaji, tapi dia sendiri yang minta ngaji
dan melakukannya dengan gembira.
Sampai sekarang saya masih terus
membaca sholawat nabi dan mendoakan anak saya setiap habis sholat. Dan
InsyaAllah akan terus saya lakukan sampai akhir hayat saya. Saya orang yang
sangat percaya pada kekuatan doa, dan saya menyadari keterbatasan saya sebagai
orang tua. Saya tidak bisa mengawasi dan menjaga anak saya selama 24 jam, maka
saya hanya bisa memohon kepada Allah SWT untuk selalu mengawasinya,
menyayanginya dan juga menjaga akhlaknya. Saya berharap anak saya menjadi orang
yang baik. Baik akhlak dan budi pekertinya, baik nasibnya di dunia dan akhirat
kelak. Amin Ya Rabbal Alamin.
Subhanallah,
marilah kita biasakan diri untuk selalu bershalawat pada Nabi kita, Muhammad
Shalallahu ‘Aalaihi Wassalam
(Disarikan dari
tulisan Arifah Wulansari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar