BERSHALAWAT
MENGUSIR RASA GALAU
( THE MAGIC OF SHALAWAT, Part :1 )
Oleh : pak
Agus Balung
Kemuliaan sosok seorang Muhammad SAW ditunjukkan dalam informasi yang Allah sampaikan pada kita, bahwa bukan saja para kaum mukmin yang diseru untuk bershalawat pada Nabi, bahkan Allah sendiri dan para malaikat juga bershalawat pada beliau.
Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(Q.S. Al-Ahzaab: 56)
Ayat ini turun bukan hanya untuk sahabat Nabi,
namun ayat ini turun sampai dengan manusia di akhir zaman. Ini artinya bahwa
ayat ini memerintahkan kita juga untuk bershalawat kepada Rasulullah, sekalipun
Rasulullah sudah meninggal 14 abad yang lampau.
Ubay bin Ka’ab bertanya kepada
Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, berapa banyak saya harus mengucapkan
shalawat untukmu?”
Rasulullah menjawab, “Sesukamu.”
Lalu Ubay bertanya lagi, “Apakah
seperempat atau dua pertiga?”
Rasulullah menjawab, “Sekehendakmu.
Dan jika engkau tambahkan, maka itu lebih baik.”
Jadi, makin banyak kita bershalawat
kepada Nabi, maka akan semakin bagus. Ini adalah jaminan dari Rasulullah Saw.
Lalu Ubay kemudian bertanya lagi,
“Apakah shalawatku untukmu seluruhnya?”
Rasulullah menjawab, “Karena itu,
dosamu akan diampuni, dan kesedihanmu akan dihilangkan.”
Berarti Rasulullah proaktif
memintakan untuk orang yang suka bershalawat terhadapnya agar Allah mengampuni
dosa orang tersebut.
Hal ini sesuai dengan firman Allah:
Dan kami tidak mengutus seseorang
rasul, melainkan untuk dita`ati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau
mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada
Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisaa: 64)
Rasulullah bersabda:
Jadi, jika kita rajin bershalawat
kepada Rasulullah Saw, maka dosa kita akan diampuni, dan kesedihan akan
dihilangkan. (H.R. Tirmidzi).
Jangan pernah merasa rugi
bershalawat terhadap Rasulullah. Dua dalil menguatkan mengenai hal ini. Dengan bershalawat, maka rasa sedih dan duka
bisa hilang.
Jadi, jika kita malas bershalawat,
maka akan ada dua poin yang akan kita rasakan:
1) Barangsiapa yang membaca shalawat
untukku sekali, maka Allah akan membalas dengan sepuluh shalawat baginya. Jika
seseorang tidak bershalawat sekalipun, maka itu artinya dia tidak akan mendapat
shalawat dari Allah.
2) Perbanyaklah membaca shalawat
kepadaku, kata Rasulullah, pada malam Jum’at dan hari Jum’at. Sebab shalawat
kalian diperlihatkan kepadaku.
Ini semakin memperkuat iman kita,
bahwa meskipun Rasulullah sudah tiada dan meninggal, dia tetap secara rohani
menyaksikan siapa di antara umatnya yang paling rajin mengingatnya,
mencintainya, dan membacakan shalawat terhadapnya.
Shalawat terhadap Nabi akan
memberikan dampak langsung kepada diri kita sendiri. Akan memberikan dampak
pencerahan terhadap batin kita. Karena itu, pembacaan shalawat Nabi dengan cara
penghayatan bagaimana nikmatnya shalawat itu, maka itu akan membekas di dalam
batin kita. Perasaan jadi tenang, rindu kita kepada Rasulullah Saw. Dan untuk
itu, marilah kita bershalawat terhadap Rasulullah, kita lantunkan dengan suara
dalam kita sendiri.
Allohuma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala
aali Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar