RASULULLAH BUKAN SUPER
HERO
(Seputar Ilmu Hikmah, Part : 4)
Oleh : pak
Agus Balung
Saat ini begitu banyak informasi
yang diterima oleh saudara saudara seiman kita tentang berbagai macam ilmu yang
mengindikasikan bahwa seseorang itu bisa ini, bisa itu, seperti misalnya kebal senjata tajam, menghilang, mengobati
sakit seseorang dalam waktu singkat, dan macam macamlah. Ternyata itu semua
bukan sekedar informasi dari mulut ke mulut, akan tetapi sudah banyak iklan
yang menawarkannya, baik lewat media cetak ataupun media elektronik on line.
Bahkan disertai dengan bumbu dan janji yang memikat.
Yang ternyata semua itu, tidak
pernah terjadi pada masa Rasulullah. Dan Rasulullah SAW juga tidak pernah
mengajarkan pada ummatnya agar kita menjadi sakti mandraguna.
Rasulullah mengajarkan, agar supaya kita dilindungi oleh Allah dari
aangguan syetan saat keluar rumah atau saat bepergian. Rasulullah tidak
menyuruh kita untuk menulis ayat ayat al Quran di kertas atau kain lalu
dikantongi, dan tidak pernah menyuruh macam macam, melakukan ini, melakukan
itu, tetapi Rasulullah menyuruh kita untuk membaca. Bacaan yang diajarkan
Rasulullah jelas merupakan do’a berlindung kepada Allah. Inilah ajaran
Rasulullah kepada umatnya apabila ingin selamat dari gangguan syetan dalam
perjalanan.
Anas bin Malik berkata: Rasulullah telah
bersabda, “Barangsiapa keluar dari
rumahnya membaca: `Bismillah (dengan nama Allah), aku bertawakkal kepada Allah,
tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah”. Maka dikatakan kepadanya: `Dengan
do’a itu, Kamu telah tercukupi dan terlindungi’. Dan syetan pun akan menjauh
darinya’.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).
Pada era Rasulullah, saat dakwah
Islam mulai disebarkan, banyak terjadi gesekan dengan agama lain yang lebih
dahulu berkembang di Mekkah atau Madinah dan wilayah sekitarnya. Mereka yang
tidak rela saat melihat Islam terus melaju dan berkembang, mulai melakukan
intimidasi, teror dan sabotase. Tidak hanya sebatas ancaman dan gertakan,
tetapi sudah sampai pada tindak kekerasan dan teror fisik. Beberapa pengikut
Rasulullah mulai syahid berguguran dalam rangka mempertahankan akidah Islam
mereka.
Intimidasi kaum kafir terhadap
orang-orang muslim tidak hanya terjadi di Mekkah. Setelah mereka hijrah ke
Madinah pun teror itu terus berlanjut. Akhirnya perang demi perang tak
terelakkan. Orang kafir berusaha menghentikan dakwah Rasulullah, sementara itu
Rasulullah dan para sahahabatnya bertekad untuk terus menyebarkan ajaran Islam
sampai titik darah pengahabisan.
Saat itu jumlah umat Islam masih
sangat sedikit, berbeda sangat jauh dibanding jumlah mereka yang kafir dan
memusuhi Islam. Dalam Perang Badar (perang yang pertama), jumlah pasukan Islam
313 orang. Sedangkan jumlah pasukan orang kafir 1300 orang, dilengkapi dengan
kendaraan perang yang memadahi dan senjata-senjata perang yang lebih dari
cukup. Sedangkan dalam Perang Uhud, jumlah pasukan Islam 700 orang yang mulanya
berjumlah 1000 orang. Sementara pasukan kafir berjumlah 3000 orang, dengan
menggunakan 3000 ekor unta, 200 ekor kuda dan dilengkapi 700 baju besi. Sungguh
merupakan kekuatan bilangan yang tak sebanding. Paling tidak, satu pasukan
muslim harus berhadapan dengan 3 orang lebih.
Dalam kondisi seperti itu, apakah
Rasulullah mengajarkan kepada para shahabatnya ilmu yang mampu membuat kulit
mereka kebal senjata tajam? Agar mereka sanggup menghadapi kekuatan lawan yang
berlipat-lipat dengan persenjataan yang lebih lengkap. Tidak, sekali lagi
tidak. Tidak ada kitab sejarah yang terpercaya dan menceritakan hal-hal seperti
itu. Justru malah sebaliknya, kitab-kitab sejarah itu mengabarkan puluhan
shahabat Rasulullah yang syahid di medan perang karena tikaman senjata lawan.
Ratusan shahabat yang terluka, terkena sabetan dan goresan serta tusukan
senjata lawan. Bahkan Rasulullah sendiri, giginya patah kena panah, tubuhnya
juga bersimbah darah.
Apakah Rasulullah tidak tahu bahwa
ada ilmu Hikmah yang bisa membuat kulit seseorang kebal senjata tajam. Apakah
Anda punya pikiran bahwa Rasulullah sebodoh itu? Rasulullah adalah orang yang
paling dikasihi dan dicintai oleh Allah. Begitu juga para shahabatnya, mereka
adalah generasi terbaik dan paling dicintai oleh Allah SAW dan rasul-Nya. Kalau
memang ada ilmu yang bisa membuat badan kebal senjata tajam, pasti Allah akan
memberikannya kepada hamba-hamba-Nya yang dicintainya. Agar jumlah umat Islam
yang berperang mempertahankan kesucian agama-Nya tidak berkurang atau mati
disebabkan senjata lawan.
PARA
SAHABAT YANG MULIA GUGUR JUGA
Bahkan sejarah Islam telah mencatat, paman Rasulullah yang bernama Hamzah bin Abdul Mutthalib yang bergelar `Singa Allah’, mati syahid oleh senjata musuh. Umar bin Khatthab, mertua Rasulullah yang gagah berani, syetan pun takut berpapasan dengannya. Utsman bin `Affan, menantu Rasulullah yang bergelar `Pemilik dua cahaya’. Ali bin Abi Tahlib, menantu Rasulullah yang menjadi khalifah Rasul yang keempat. Semua sosok mulia itu matinya disebabkan tikaman senjata lawan.
Mereka tidak kebal, kulit-kulit
mulia mereka bisa dirobek senjata. Masih banyak lagi shahabat Rasulullah
lainnya, hamba-hamba Allah yang paling bertakwa, melalui siang dengan puasa,
melewati malam dengan tahajjud, yang mati syahid di ujung senjata musuh.
Radhillohu `anhum aua radhu `anhu.
Mereka tidak kebal, mereka tidan sakti mandraguna, mereka ternyata
bukan Super hero, kulit-kulit mulia mereka bisa dirobek senjata.
Masih banyak lagi shahabat Rasulullah lainnya, hamba-hamba Allah yang paling
bertakwa, melalui siang dengan puasa, melewati malam dengan tahajjud, yang mati
syahid di ujung senjata musuh. Radhillohu `anhum aua radhu `anhu.
Akhirnya siar Islam terus berkembang sampai ke zaman kita
ini, dan sampai kiamat nanti.
Menilik
kembali sejarah Islam dari generasi Islam yang terbaik, atau melihat kembali
sejarah para Nabi dan Rasul, kita akan mendapati suatu kenyataan bahwa tidak
ada satupun dari generasi terbaik tersebut yang pernah mempelajari ilmu kebal.
Padahal mereka adalah generasi yang telah dipuji oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Tilik saja berbagai peristiwa peperangan yang telah dilalui oleh Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam. Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dan
para sahabatnya bukanlah orang-orang yang kebal bacok, atau kebal sayatan
pedang. Mereka juga terluka bahkan sebagian sahabat gugur sebagai syahid di
medan perang. Ini menunjukkan bahwa ilmu kebal bukanlah ilmu yang diturunkan
dari para Nabi dan Rasul, tidak juga berasal dari generasi salaf yang shalih.
Mari
kita baca kembali sirah para Nabi dan Rasul. Bacalah sirah Nabi Zakariyah ‘alaihissalaam.
Beliau wafat dalam keadaan digergaji oleh kaum beliau yang membangkang.
Padahal, kalaulah hal itu diperbolehkan, beliau akan meminta bantuan jin untuk
memperoleh ilmu kebal dengan melakukan ritual-ritual di atas agar tidak mempan
digergaji, bukankah beliau berjuang membela agama Allah.
Demikian
juga bagaimana perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan
para sahabatnya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam telah patah
gigi beliau dalam peperangan atau bagaimana beliau dilempari batu oleh penduduk
Tha`if. Lihat juga bagaimana perjuangan para sahabat radhiyallaahu ‘anhum dalam
berbagai peperangan! Lihatlah para sahabat radhiyallaahu ‘anhum yang
gugur di medan perang!
Kenapa
mereka semua tidak menggunakan ilmu kebal? Karena mereka tahu bahwa ilmu kebal
seperti itu bukanlah ilmu yang berasal dari ajaran Islam yang benar dan
melibatkan bantuan jin. Kalaupun ada, hal itu adalah karamah yang telah Allah ta’ala
karuniakan kepada mereka yang lurus aqidahnya. Para mujahidin juga tidak menang
tidak menang berjihad melawan orang kafir karena ilmu kebal, atau karena diisi
atau dengan mengamalkan amalan tertentu, atau karena rajah atau diberikan
amalan tertentu. Mereka menang karena semata pertolongan Allah.
Satu-satunya
Nabi dan Rasul yang diberikan mukjizat yang diberikan wewenang dan kekuasaan
untuk memanfaatkan kekuatan jin hanyalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam. Hanya
beliaulah satu-satunya manusia yang diberikan wewenang itu. Setelah beliau,
para nabi yang lain tidak diberikan wewenang itu. Para Nabi itu diperintahkan
untuk berjuang dengan segala resiko fisik, bahkan resiko kematian. Dan betapa
banyak Nabi dan Rasul wafat dibunuh oleh para pembangkang.
Walaupun
Rasulullah dan para sahabat bukan super
hero, namun sejarah membuktikan beliau beliau mampu mengalahkan kaum
musyrikin, sehingga panji panji Islam tetap berkibar sempai sekarang.
Subahanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar