SILATURAHIM…..DAN MUDIK LEBARAN
Oleh : pak Agus Balung
Bulan
suci Ramadhan hampir meninggalkan kita, tinggal menghitung hari. Satu Syawal
sudah menjelang didepan mata. Pada saat
saat yang seperti ini, hampir semua stasiun Televisi Swasta Nasional gencar
menayangkan Laporan Mudik Lebaran 2013.
Maka kitapun jadi tahu, betapa dahsyatnya gelombang mudik kesemua
jurusan diberbagai kota di seluruh Indonesia.
Beribu ribu pasukan pemudik bermotor, konvoi, memadati hampir semua
jalur mudik, begitu juga dengan kendaraan roda empat, tak mau kalah. Maka jalur
Pantura jadi semakin padat, sesekali macet.
Ditambah lagi dengan di hampir semua stasiun Kereta Api, Terminal Bus,
Pelabuhan Penyebrangan, Bandara, semuanya dijejali dengan padatnya calon
pemudik. Masya Allah.
Itulah
fenomena lebaran yang selalu terjadi di setiap bulan syawal. Orang bilang,
inilah saat yang tepat untuk “bersilaturrahim”. Begitu
kata mereka. Berapa juta rupiah yang mereka anggarkan untuk bersilaturahim yang
dikemas dalam mudik lebaran ini, yang pasti, jutaan rupiah mereka keluarkan. Mereka
tidak perduli itu., yang penting mudik. Bahkan tidak menutup kemungkinan,
tabungan selama setahun, dihabiskan untuk mudik lebaran, agar bisa
bersilaturrahim dengan sanak keluarga di kampung.
Dan yang
lebih ekstrem lagi, dari data statistik Kementrian Perhubungan dari tahun ke
tahun angka korban kecelakaan mudik lebaran ini selalu meningkat, dan anehnya, itu tidak membuat niat para
pemudik menjadi surut, justeru angka statistik
para pemudik dari tahun ke tahun selalu meningkat. Masya Allah.
Sebenarnya,
Silaturrahim, adalah ibadah yang sama sekali tidak ada hubunganya dengan Bulan
Ramadhan dan Lebaran Iedul Fitri, mengapa, karena memang tidak ada satupun
dalil, baik itu al Quran maupun al Hadits, yang mengatakan tentang anjuran untuk bersilaturrahim khusus
pada saat Hari Raya Iedul Fitri.
Perintah
bersilaturrahim bersifat umum, bisa dilakukan kapan saja, sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan.
Memang
banyak manfaat yang bisa didapat dari silaturrahim ini, salah satunya adalah : sebagaimana hadist tersebut dibawah ini :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka
hendaklah ia menyambung hubungan silaturahim.” (HR. al-Bukhari no. 5986 dan Muslim)
Namun, silaturrahim itu tidak selalu harus dilakukan
pada saat Hari Raya Iedul Fitri, tidak harus. Akan tetapi bilamana silaturrahim
itu dilakukan pada saat Lebaran iedul Fitri dengan pertimbangan kesempatan yang
memang tidak ada lagi untuk bertemu, selain saat Lebaran, karena memang saat
lebaran pemerintah sendiri memberikan cuti khusus untuk itu, maka yang demikian
ini boleh boleh saja.
Akan tetapi,
jika hal ini dianggap suatu keharusan dan diyakini sebagai adat-istiadat yang
berkaitan dengan ajaran islam, atau merupakan rangkaian ibadah yang harus
dilakukan pada Hari Raya Iedul Fitri, atau menyakini, bahwa hal tersebut lebih
utama apabila dilakukan pada Hari Raya, maka ini tidak benar, karena Islam
tidak mensyariatkan, dan tidak mengajarkan hal tersebut.
Bagi pemudik
yang ingin bersilaturrahim dengan sanak keluarga di kampung halaman, selamat
jalan. Hati hati dijalan, dan siapkan segala sesuatunya
agar diperjalanan lancar dan aman, serta selamat sampai tujuan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar