(MENGAPA MANUSIA BISA KESURUPAN)
Oleh : pak Agus Balung
Kesurupan adalah salah satu kasus gangguan mahluk
Jin terhadap manusia. Allah telah menjadikan bumi ini dihuni oleh berbagai
mahluk hidup termasuk diantaranya golongan Jin. Dalam kehidupan sehari hari
interaksi antara Jin dan manusia tidak bisa dihindari. Dalam Al Qur’an Allah
mengingatkan agar kita waspada terhadap golongan Jin ini, karena mereka bisa
melihat kita dari tempat yang kita tidak bisa melihat mereka. Rasulullah juga
mengingatkan bahwa Jin bisa keluar masuk tubuh manusia melalui jalan darah.
Jin juga seperti manusia terdiri
atas berbagai bangsa, suku, golongan dan kelompok. Ada yang baik ada pula yang
buruk, ada yang saleh, beriman, bertakwa adapula yang kafir, munafik dan
berperilaku buruk. Jin yang saleh dan baik biasanya tidak suka usil mengganggu
manusia, namun Jin kafir dan berperilaku buruk sering mengganggu kehidupan
manusia.
Jin bisa masuk dan melakukan
interfensi terhadap kehidupan manusia oleh beberapa sebab antara lain:
1. Pengaruh keturunan
Dimasa lalu mungkin ayah, nenek atau
uyut yang bersangkutan pernah bersahabat atau memelihara teman dari golongan
Jin. Karena umumnya Jin usianya jauh lebih panjang dari manusia bisa mencapai
ratusan tahun, diantara Jin tersebut ada yang masih ingin melanjutkan
persahabatannya dengan keturunan orang tersebut. Jin tersebut berusaha
memperkenalkan diri pada anak cucu orang yang pernah menjadi sahabatnya. Bagi
keluarga yang tidak siap hal ini kadang kala dirasakan sebagai gangguan.
Gejalanya terlihat pada anak anak yang kadang kala sering terlihat bermain atau
bercakap cakap dengan seseorang yang ujudnya tidak terlihat.
2. Pengaruh benda pusaka
Diantara Jin ada yang mendiami benda
pusaka seperti keris, bantu cincin, gelang, atau azimat. Seseorang yang
mendapat titipan atau menyimpan benda pusaka tersebut baik disengaja atau tidak
disengaja, akan selalu diikuti oleh Jin penunggu benda pusaka tersebut. Jin
tersebut akan memberi pengaruh pada perilaku orang yang menyimpan benda pusaka
itu. Pengaruhnya bisa positip bisa juga negatip tergantung watak Jin yang
menghuni benda pusaka tersebut. Jin yang menghuni pusaka itu bisa saja menjadi
pengganggu bagi orang yang menyimpan pusaka tersebut jika ia merasa tidak puas
dengan perawatan atau cara penyimpanan pusaka dari orang yang bersangkutan.
3. Tanpa sengaja menggangu kediaman Jin
Umumnya Jin mendiami tempat yang
jarang bahkan tidak dihuni oleh manusia, seperti Gurun pasir, lautan, sungai
sungai, gua-gua, Rimba belantara, Rumah atau bangunan kosong dan lain
sebagainya. Dalam perjalanan di daerah yang tidak berpenghuni tersebut
adakalanya manusia memasuki kawasan yang didiami Jin dan melakukan tindakan
atau perbuatan yang tidak menyenangkan kelompok Jin tersebut. Misalnya buang
air kecil, memotong atau menebang pohon yang dihuni kelompok Jin, berteriak
atau berlaku tidak sopan ditengah rimba dan lain sebagainya. Jin yang merasa
tidak senang dengan perbuatan orang tersebut akan berusaha menyerang bahkan
merasuk kedalam tubuh orang tersebut.
4. Diminta datang dan hadir oleh yang bersangkutan
Jin bisa hadir dan merasuk kedalam
jasad seseorang atas permintaan yang bersangkutan. Dengan membaca mantra, atau
memanggil nama Jin yang bersangkutan Jin akan datang pada orang tersebut. Jin
bisa juga hadir atas permintaan yang tidak disadari. Misalnya seseorang meminta
pertolongan, atau bantuan pada penjaga lembah, Gunung, Pohon, arwah leluhur,
atau benda tertentu, seruan dan panggilan tersebut akan mengundang kedatangan
Jin padanya. Adakalanya Jin tersebut masuk kedalam tubuh orang yang
bersangkutan. Kasus ini bisa kita lihat pada permainan kuda kepang.
5. Didatangkan atau dihadirkan oleh pawang atau orang yang
ahli
Jin bisa juga dihadirkan merasuk
kedalam tubuh seseorang atas perintah dan permintaan dari pawang yang menguasai
Jin. Orang yang jiwanya lemah dan labil bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh
oleh orang lain dengan mudah. Namun orang yang mempunyai kepribadian kuat dan
biasa melakukan dzikir serta taat beribadah pada Allah,sangat sulit bahkan
tidak bisa dimasuki oleh Jin yang disuruh oleh orang lain tersebut. Jin yang
datang atas permintaan pawang ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya
untuk membuat kekacauan, menimbulkan rasa sakit (santet, teluh) atau sebaliknya
ditugaskan untuk melindungi atau menyembuhkan penyakit orang yang bersangkutan.
Mencegah terjadinya kesurupan
Kesurupan adalah kejadian masuknya
mahluk Jin kedalam tubuh manusia baik secara total maupun separuh badan. Pada
kasus masuk separuh badan biasanya yang bersangkutan masih sadar dan mengetahui
apa yang telah diucapkan atau dilakukannya, hanya saja ia tidak mempunyai
kendali atas ucapan dan tindakannya itu. Pada kasus masuk keseluruh tubuh
secara total biasanya yang bersangkutan tidak tahu dan menyadari apa yang
diucapkan dan diperbuat oleh dirinya. Kasus masuk separuh badan biasanya
dilakukan oleh Jin yang bersahabat, dalam rangka menjaga diri atau anak cucu
dari manusia yang menjadi sahabatnya. Jin yang bersahabat ini biasanya hanya
memberi nasihat, atau saran penyelesaian suatu masalah dan tidak pernah membuat
onar.
Kasus kesurupan total biasanya
terjadi akibat kemarahan jin yang merasa habitatnya terganggu oleh ulah orang
tersebut, atau Jin yang sengaja dikirim oleh pawang, dukun atau para normal
dengan niat tertentu. Kesurupan total juga bisa terjadi atas permintaan yang
bersangkutan, yang memang meminta kehadiran mahluk ghaib, atau kekuatan benda
tertentu didalam dirinya, contohnya pada permainan kuda kepang.
Kasus kesurupan massal yang banyak
terjadi pada dewasa ini umumnya terjadi akibat kemarahan Jin yang tidak senang
karenanya habitatnya terganggu. Misalnya akibat penebangan pohon atau
pembongkaran bangunan tua tempat tinggal mereka selama ini. Tekanan hidup,
pelajaran sekolah yang menumpuk, ditambah tayangan film tentang hantu,
kuntilanak, dunia lain di televisi menyebabkan jiwa anak anak menjadi labil dan
sugestif terhadap hal yang berbau mistik. Kondisi ini memudahkan Jin untuk
masuk kedalam tubuh orang yang bersangkutan melakukan unjuk rasa, menyatakan
ketidak senangannya atas gangguan yang dialami oleh habitatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar