Sabtu, 08 Juni 2013

FENOMENA KESURUPAN ..(Part Three)




Menghindari  dan Mengatasi Kerasukan Jin

Oleh  :  pak Agus Balung


Sebagaimana yang sudah saya sampaikan dalam tulisan terdahulu bahwa kerasukan adalah suatu fenomena yang tak terbantahkan baik dalam realitas kenyataan, maupun menurut dalil-dalil syar’i.  Kesurupuan jin atau setan sudah banyak terekspose di berbagai media massa, baik itu media cetak maupun media elektronik, terlebih lagi dalam kasus kesurupan massal. 


Kasus kesurupan massal yang banyak terjadi pada dewasa ini umumnya terjadi akibat kemarahan Jin yang tidak senang karenanya habitatnya terganggu. Misalnya akibat penebangan pohon atau pembongkaran bangunan tua tempat tinggal mereka selama ini. Tekanan hidup, pelajaran sekolah yang menumpuk, ditambah tayangan film tentang hantu, kuntilanak, dunia lain di televisi menyebabkan jiwa anak anak menjadi labil dan sugestif terhadap hal yang berbau mistik. Kondisi ini memudahkan Jin untuk masuk kedalam tubuh orang yang bersangkutan melakukan unjuk rasa, menyatakan ketidak senangannya atas gangguan yang dialami oleh habitatnya.


Langkah langkah yang perlu diambil untuk mengindari merasuknya jin dalam tubuh kita, antara lain :

·         Untuk menghindari kasus kesurupan paling mudah adalah dengan menghindarkan berbagai hal yang dapat menyebabkan timbulnya kasus kesurupan sebagaimana telah disebutkan diatas. Para pakar kesehatan mengatakan mencegah penyakit lebih baik dan lebih murah biayanya daripada mengobati penyakit. Demikian pula dalam kasus kesurupan, mencegah terjadinya kesurupan lebih baik dari pada mengobati mereka yang sudah terkena kesurupan atau dirasuki Jin. Menyembuhkan atau mengobati orang yang kerasukan Jin apalagi Jin yang sengaja dikirim oleh pawang, dukun atau paranormal untuk mendatangkan penyakit bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kemauan yang kuat dari yang bersangkutan, keluarga dan ditambah keahlian dan keterampilan orang yang berusaha mengobati kasus tersebut.

·         Bagi mereka yang belum terlanjur sebaiknya hindari bersahabat dengan mahluk Jin, kita tidak bisa melihat Jin sedang mereka bisa melihat kita, hal ini menyebabkan kita tidak bisa mengetahui hakekat sebenarnya dari Jin yang mengaku sebagai sahabat itu. Bagi yang mendapatkan warisan persahabatan dari nenek moyangnya hati hati dan waspadalah, informasi yang diterima dari golongan Jin jangan diterima secara mutlak dan membabi buta, gunakan akal dan fikiran sehat untuk menelaahnya.

·         Hindari menyimpan benda pusaka apapun seperti keris, cincin, gelang, azimat, atau benda keramat lainnya. Jin yang ada pada benda pusaka itu akan mempengaruhi diri atau anggota keluarga yang lemah. Jika ada hal yang tidak menyenangkan mereka, Jin tersebut bisa berunjuk rasa dengan memasuki tubuh salah seorang anggota keluarga. Jika dirumah atau pada diri anda ada benda pusaka seperti dimaksud di atas yang didapat dari warisan, diberikan orang atau anda pernah berguru suatu ilmu kanuragan musnahkanlah benda tersebut. Bertakwalah hanya pada Allah, jangan mempersekutukan Allah dengan apapun. Benda tersebut hanya akan membawa mudharat bagi anda dan keluarga anda.

·         Jika melintas di daerah yang tidak dikenal atau tidak ada penghuninya seperti rimba belantara, gurun pasir, sungai, gua, pantai dan berada di tengah laut, selalu berdzikir dan minta perlindungan pada Allah dari kejahatan mahluk Jin dan syetan yang mungkin datang mengganggu. Berlaku tawadhu, sopan dan jangan ugal ugalan di daerah tersebut, insya Allah selamat dari kejahatan berbagai mahluk yang ada didaerah itu.

·         Jangan meminta pertolongan kepada apapun selain Allah. Mengharap pertolongan, kekuatan ghaib atau energi dari benda yang ada di sekitar kita seperti Gunung, Pohon besar, Matahari, bulan, langit, bumi atau benda lain yang dianggap sebagai Tuhan atau benda keramat, dapat mengundang kehadiran Jin. Orang yang tidak mengerti menyangka kekuatan yang muncul adalah berkah karomah benda atau sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan itu. Mereka telah tertipu oleh mahluk Jin yang datang, memenuhi panggilan orang yang bersangkutan.

·         Memintalah hanya kepada Allah sesuai ikrar yang kita ucapkan minimal 17 kali sehari semalam, Iyyakana’budu wa iyyakanastain (Hanya padaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami minta pertolongan). Orang yang mengikuti latihan Reiki, Attunemet atau pengisian pada latihan tenaga dalam banyak yang mengalami kasus penipuan oleh mahluk Jin. Mereka menyangka mendapat kekuatan dari energi alam seperti Gunung, Pohon dan lain sebagainya, padahal energi itu datang dari golongan Jin.

·         Berhati-hatilah dengan berbagai pelatihan menyerap energi alam semesta dan pengisian energi yang dilakukan orang tertentu. Berbagai kekuatan dan keajaiban yang muncul adalah hasil perbuatan mahluk Jin yang merasa diundang dan diminta bantuannya. Kalau anda sudah dirasuki kekuatan Jin yang datang tersebut, membersihkannya bukanlah perkara mudah. Mereka tidak mau pergi dari diri anda, karena mereka merasa bahwa mereka datang atas undangan anda. Maka dibutuhkan kemauan yang kuat dari diri anda untuk membebaskan diri dari pengaruh kekuatan Jin itu, dan perlu dibantu oleh orang yang mampu untuk mengatasi pengaruh Jin itu.


Mengatasi kasus kesurupan

Biasanya jika terjadi kasus kesurupan orang akan sibuk mencari paranormal, dukun, atau ustadz yang dianggap mampu, adakalanya mereka bisa mengatasi namun tidak sedikit yang gagal . Bagi orang yang benar benar mampu dan mempunyai kekuatan ilahi mengusir Jin yang mengganggu seseorang bukanlah hal sulit, ia tidak perlu membaca do’a, ayat Qur’an atau mantera yang panjang. Cukup dengan berdialogh menyuruh Jin itu pergi atau dengan memberikan pukulan ringan di tubuh orang yang kesurupan tersebut.


Rasulullah saw pernah menangani kasus orang kesurupan ini sampai beberapa kali satu diantaranya diriwayatkan dari Ummu Abban binti Al Wazi’bin Zarri’ bin Amir Al Abdi dari ayahnya, bahwa kakeknya pernah datang pada Rasulullah saw. Kala itu ia pergi membawa seorang anaknya atau keponakannya yang gila. Kakek saya menuturkan: ”ketika kami sampai di hadapan Rasulullah saw saya berkata, bersama saya ada anak atau keponakan saya yang gila, saya membawa anak tersebut agar tuan berkenan mendo’akannya.” Rasulullah saw bersabda: ”Coba bawa anak itu kepadaku.” Lalu saya menghampiri anak itu yang sedang duduk di atas kendaraan. Saya menanggalkan baju safar anak itu dan memakaikan pakaian yang bagus, lalu menuntun tangan anak itu hingga tiba di hadapan Rasulullah saw.

Kemudian beliau berkata: ”Tolong dekatkan anak itu kepadaku.” Selanjutnya beliau menarik keras keras baju anak itu dari atas sampai kebawah. Kemudian memukul punggung anak itu, sampai terlihat putihnya kedua ketiak beliau. Beliau berkata: ”Keluarlah hai musuh Allah, keluarlah hai musuh Allah!” Kemudian anak itu menghadap beliau dengan tatapan yang sehat, tidak seperti sebelumnya. Rasulullah saw mendudukkan anak itu dihadapannya seraya mendo’akan. Lalu beliau mengusap wajah anak itu. Setelah dido’akan oleh Rasulullah saw tidak ada seorangpun yang ikut di dalam rombongan itu yang melebihi keutamaan anak itu. (HR Ath-Thabarani)


Imam Ahmad bin Hambal juga pernah menangani kasus orang yang kesurupan Jin. Diriwayatkan pada satu ketika imam Ahmad sedang duduk di masjid. Tiba tiba ia dihampiri oleh salah seorang sahabatnya yang baru datang dari khalifah Al Mutawakkil. Sahabatnya berkata ”Dirumah Amirul Mukminin ada seorang budak perempuan yang kerasukan. Amirul Mukminin mengutus saya agar anda memohon kepada Allah untuk kesembuhan budak itu.”

Mendengar penuturan itu Imam Ahmad memberi sahabatnya itu dua sandal kayu seraya berkata: ”Pergilah kerumah Amirul mukminin, dan duduklah di dekat kepala budak itu. Katakan kepada si jin bahwa imam Ahmad berkata kepada engkau (Jin), mana yang paling engkau suka keluar dari budak ini atau dipukul dengan sandal ini 70 kali.”. Sahabat Imam Ahmad pun bergegas membawa sandal itu kerumah Amirul mukminin, duduk di dekat budak wanita itu seraya mengatakan apa yang diperintahkan Imam Ahmad.

Melalui lisan budak itu si Jin berkata: ”Aku mendengar dan patuh kepada imam Ahmad. Bahkan seandainya beliau menyuruh aku keluar dari Irak, aku pasti akan keluar. Sesungguhnya beliau itu orang yang taat kepada Allah. Siapapun yang taat pada Allah pasti ditaati segala sesuatu.” Kemudian Jin itupun keluar dari budak wanita tersebut. Budak wanita itupun hidup dengan tenang dan dikaruniai keturunan.

Namun tatkala Imam Ahmad telah wafat, Jin itu kembali memasuki tubuh budak wanita tersebut. Kemudian Khalifah memanggil sahabat Imam Ahmad. Lalu iapun hadir dengan membawa sandal itu, Ia berkata kepada si jin: ”Keluarlah engkau, jika tidak aku akan memukul dengan sendal ini!”. Jin itu menjawab: ”Aku tidak akan patuh padamu, aku juga tidak akan keluar. Imam Ahmad bin Hambal itu berbeda, beliau benar benar taat pada Allah, beliau menyuruh kami untuk taat pada-Nya.”


Demikianlah contoh mengatasi kasus kesurupan dari Rasulullah dan orang saleh seperti Imam Ahmad bin Hambal. Jika orang yang menangani kasus kesurupan tidak sungguh sungguh kuat seperti yang dicontohkan Imam Ahmad tentu proses penyembuhan akan memakan waktu lama dan bertele-tele. Karena itu mencegah kasus kesurupan lebih baik daripada menangani atau menyembuhkan orang yang terkena kesurupan. Salah satu cara untuk mengusir Jin yang mengganggu adalah dengan membacakan ayat Qur’an atau ruqyah pada orang yang mengalami gangguan tersebut. Dewasa ini sudah banyak ruqyah center yang didirikan untuk menangani kasus orang yang mengalami gangguan dari mahluk Jin.


Ada juga orang yang datang kepada paranormal atau dukun untuk mengatasi gangguan jin yang dialaminya. Dalam kasus ini adakalanya yang bersangkutan bisa sembuh namun tidak sedikit yang bertambah parah. Dukun atau paranormal itu berusaha mengusir Jin penganggu dengan memanggil Jin khodam yang dimilikinya. Sehingga terjadi perkelahian antara kelompok Jin. Jika Jin yang dimiliki dukun atau paranormal itu lebih kuat, maka Jin pengganggu itupun akan pergi. Namun Jika Jin yang dibawa paranormal itu lebih lemah, adakalanya ia berbalik jadi ikut perintah Jin pengganggu itu.


Tadzabbur Al Quran sangat efektive untuk menghindarkan dari gangguan jin

Bagaimanapun mencegah gangguan Jin itu jauh  lebih baik daripada mengobati kasus gangguan jin. Karena itu hindarilah hal hal  yang dapat mendatangkan gangguan Jin pada diri kita dan keluarga seperti yang telah disebutkan diatas. Bentengi diri kita dengan Iman , takwa, tawakkal serta ikhlas untuk menahan serangan yang mungkin dilakukan oleh orang yang dengki atau Jin yang iseng. Perbanyak ibadah sholat sunah, dzikir mengingat Allah , membaca Qur’an, puasa sunah, mendengar tausiah dan pengajian serta amal kebaikan lainnya untuk meningkatkan Iman dan Takwa pada Allah. Selalu berlindung pada Allah dari kejahatan mahluknya yang terlihat maupun tidak terlihat, bisa juga dengan membiasakan membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan ayat Kursi.

Bagi anda yang merasakan adanya gejala gangguan Jin seperti yang disebutkan diatas silahkan coba terapi dengan mentadabburi surat An Nahl ayat 98-100, seperti berikut ini :
(98).Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (99). Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. (100). Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. ( QS. An Nahl : 98-100)

Semoga kita terhindar dari segala godaan jin dan setan. Amin.


Tidak ada komentar: