KETIKA ORANG TUA KITA MENINGGAL
Oleh : pak Agus Balung
Sudah menjadi rahasia
umum, bahwa jarang ada anak yang ‘tahan
lama’ berbakti kepada orang tuanya, apa lagi setelah orang tuanya wafat. Kata
seorang kawan, paling banter cuma tahan sampai 40 hari setelah kematian ayah
atau ibunya, anak-anak masih mau ingat orang tuanya. Setelah itu, lepas dah,
seperti tidak pernah ada orang tua dalam kehidupannya. Roda kehidupan
berjalan seperti biasa, tak terusik sekali.
Sementara kawan yang lain lagi berkata, makam diziarahi
anak anaknya pun paling banter satu atau dua tahun saja setelah kematian. Setelah itu, jangankan ditengok kuburannya,
dikirimkan Fatihah (dibacakan doa) pun tidak.
Anak yang berbakti, tak berbatas pada umur orang tua. Setelah
lepas usia orang tua, anak pun, seharusnya tetap berkhidmat.
Kata Rasul, khidmatnya anak kepada
orang tua yang sudah meninggal itu ada tiga. Yang pertama bayarkan hutangnya jika
ada, yang kedua jalin hubungan dengan
sahabat dan keluarga orang tua, dan yang
ketiga mendoakannya.
Dan ini adalah bakti yang seharusnya
tidak berhenti hanya pada hitungan 7 hari, 40 hari, seratus hari, satu dan dua
tahun saja. Tetapi selamanya, bakti anak pada orang tua adalah sepanjang hayat kita.
Meskipun semua berasal dari Tuhan. Kita
sama tahu, tanpa adanya orang tua, kita tidak akan lahir ke dunia ini. Sebab
orang tualah kita menjadi ada.
Masa kemudian kita melupakannya
begitu saja ?
Lucunya, ada juga sementara orang, yang orang tuanya masih hidup malah dianggap dan diperlakukan seperti sudah meninggal dunia, dianggap tidak ada. Astaghfirullah.
Padahal perintah Allah sudah jelas
agar kita selalu berbuat baik dan bakti pada orang tua kita, sebagaimana dalam
firman-firmanNya yang tersebar didalam kitabullah, antara lain :
Didalam QS. Al Baqarah : 83 …….. وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً...
Yang artinya ……dan berbuat baiklah
kepada kedua orang tua.
Selain dalam surah Al Baqarah, masih
banyak lagi ayat ayat lain yang bernada sama, antara lain : QS An Nisa :
36, Al An’am : 151, Al Isra’ : 23, Al Ankabut
: 8, dan masih banyak lagi
dibeberapa surah lainnya.
Patut diperhatikan juga ungkapan berikut ini,
sebagaimana perlakuan kita terhadap orang tua kita, begitu jugalah kelak kita
akan diperlakukan oleh anak kita.
Coba-coba saja durhaka kepada orang
tua, maka kita akan didurhakai anak kita kelak. Silahkan coba anggap mati orang
tua kita yang masih hidup, maka kelak kitapun akan diperlakukan yang sama oleh
anak anak kita, dianggap mati juga. Mau ….?
Sebagaimana perlakuan kita kepada orang tua, begitu juga
kelak kita akan diperlakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar