SEBUTIR BUAH KURMA YANG
DAHSYAT
Oleh : pak
Agus Balung
Dalam sebuah majelis “jagong
bayi” dirumah salah seorang warga kampung yang baru saja menerima anugerah kelahiran
seorang bayinya, wak kaji Alimun melemparkan sebuah pertanyaan pada yang hadir
di majelis itu. Saudara-saudaraku, maukah
anda mendengar sebuah cerita tentang “keajaiban sebutir buah kurma” yang mampu
menolak sebuah doa ?. Dengan serta merta
para hadirin menjawab “Mauuuuu…..”. Baik, kalau begitu……begini ceritanya :
Ibrahim bin Adam, seorang ahli
ibadah yang zuhud dan wara’ sedang menunaikan ibadah haji, Seusai menunaikan ibadah haji, ia berniat
ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari
pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus,
Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu
bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung
berangkat menuju Al Aqsa. Empat
Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah
tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Disana ia shalat dan
berdoa dengan khusyuk sekali.
Tiba tiba ia mendengar percakapan
dua Malaikat tentang dirinya. “Itu,
Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan
Allah SWT,” kata malaikat yang satu.
“Tetapi
sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir
kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali,
ia terhenyak, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan
mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan
sebutir kurma yang bukan haknya.
“Astaghfirullahal
adzhim” ibrahim beristighfar.Ia langsung
berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung
menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu
melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini
dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?” tanya ibrahim.
“Sudah meninggal sebulan yang lalu,
saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un,
kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”.
Lantas ibrahim menceritakan
peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.
“Nah, begitulah” kata ibrahim
setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau
menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa
izinnya?”.
“Bagi saya tidak masalah. Insya
ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya
sebelas orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka
mempunyai hak waris sama dengan saya.”
“Dimana alamat saudara-saudaramu ?
biar saya temui mereka satu persatu.”
Setelah menerima alamat, ibrahim bin
adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga menemui sebelas ahli
waris pedagang kurma itu. Semua setuju
menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada
dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar
lagi bercakap cakap. “Itulah ibrahim bin
adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.”
“O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah
mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim
kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih
milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”
Oleh sebab itu marilah kita
berhati-hati dengan makanan yang masuk
ke tubuh kita, sudah halal-kah ?
Lebih baik tinggalkan bila
ragu-ragu…
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar