DALAM
SETIAP DERITA…PASTI ADA ALLAH (Part : 2)
Oleh : pak
Agus Balung
Memang apa yang dikatakan Wak Haji Alimun benar,
memang benar adanya. Dengan kenyamanan dan semacamnya kita akan terbuai dan
terlena. Oleh karenanya apabila kita tidak ingin, diingatkan oleh Allah melalui
ujian kesempitan, ujian kesusahan, maka ingatlah Allah selagi kita berada dalam
kelapangan dan kemudahan. Kenalilah Allah disaat lapang, niscaya Allah akan
mengenalimu disaat sempit.
Ada banyak manusia yang tidak mampu
menghargai keberadaan Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa di kala senang.
Di saat menderita, di saat susah,
baru mereka mau mengakui keberadaan-Nya, dan mau mendekati-Nya kembali.
“Dialah Allah yang menjalankan kamu di darat dan di laut,
sehingga apabila kamu berada di dalam perahu, dan perahu itu berlayar membawa
mereka dengan angin yang baik, dan mereka pun senang karenanya. Tiba-tiba
datanglah angin topan dan datang pula kepada mereka ombak dari segala penjuru
serta mereka menyangka bahwa mereka akan diliputi oleh bahaya. Maka mereka
berdo’a kepada Allah dengan penuh ikhlas karena percaya kepada-Nya semata. Kata
mereka, sungguh jika Engkau selamatkan kami dari bahaya ini niscaya kami
menjadi orang-orang yang bersyukur.” (Yûnus: 22).
Coba kita simak pengakuan seorang artis yang pernah
ditayangkan di acara televisi Swasta Nasional, Kabar Kabari.
Artis ini dipenjara dua tahun sebab
kasus narkoba. Dengan sadar dia berkata :
“dulu, ketika saya bebas di luar
sana, tidak terkurung di balik teralis besi ini,
saya tidak bisa shalat, saya tidak
pernah bisa puasa, dan saya tidak bisa ingat bahwa selain manusia kaya,
selain manusia mampu, ada banyak
manusia yang miskin yang butuh pertolongan.
Sekarang saya bersyukur. Rasanya,
dengan sebab saya dikurung ini, saya akhirnya bisa shalat, puasa bisa full.
Malahan, hati ini, pikiran ini bisa
lebih tenang. Padahal saya sekarang lagi dipenjara!”
Subhanallah, memang kadang kita perlu disentil dan dijewer
sedikit.
Lalu, coba mari kita simak kisah dibawah ini, agar kita bisa
lebih memahami arti “sentilan & jeweran”
dari Allah :
Seorang pekerja pada
proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia
harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di
bawahnya.Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya
karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga
usahanya sia-sia saja.
Oleh karena itu untuk
menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam
di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja
kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh
hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu
melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan
karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat
menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
Allah kadang-kadang menggunakan
cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Allah melimpahi
kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah
kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Allah sering
menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dan manfaat dari tulisan
ini. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar