Bagaimana Proses Jin merasuki jasmani manusia
Oleh :
pak Agus Balung
Sebenarnya
bagi kita, masyarakat Indonesia,
fenomena Kesurupan Jin bukanlah hal baru dan bukan hal yang aneh. Dalam banyak
gelar budaya dan kesenian tradisional kita justeru sering menampilkan fenomena
kesurupan jin atau setan ini sebagai suatu atraksi. Lantas yang menjadi
pertanyaannya adalah, seperti apakah eksistensi jin itu sendiri, sehingga jin
yang katanya makhluk Allah yang tercipta dari api bisa merasuki manusia,
makhluk Allah lainnya yang tercipta dari tanah.
Eksistensi Jin
Jin sebagaimana yang dijelaskan
oleh Umar Sulaiman dalam bukunya Jin, Setan dan Iblis menurut Al Quran dan
Sunah adalah suatu kehidupan yang berbeda dengan kehidupan manusia dan
malaikat. Meskipan ada juga titik persamaannya dengan manusia dalam beberapa
hal, (seperti sama sama berakal, sama sama memiliki kemampuan memahami, dana
sama sama memilih jalan yang baik dan buruk), akan tetapi tetap saja ada
beberapa perbedaan, dan perbedaan itu cukup sentral, yaitu dalam hal
penciptaan. Sebab, jin diciptakan dari api, manusia diciptakan dari tanah.
Dalam hal penciptaan ini Allah
telah berfirman, “Kami telah menciptakan jin sebelum adam dari api yang sangat
panas,” (QS Al Hijr : 27) dan “Dia menciptakan jin dari nyala api” (QS Ar
Rahman : 15)
Sementara dalam sebuah hadist
Rasulullah bersabda : “Malaikat
diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari api, dan Adam a.s diciptakan dari
tanah.” (HR. Muslim)
Lebih lanjut menurut Umar
Sulaiman, kenapa disebut Jin, karena memang tidak dapat dilihat oleh mata.
Dalam masalah ini Al Quran denga tegas mengatakan : ”Sesungguhnya ia dan pengikut pengiutnya
dapat melihat kalian, padahal kalian tidak dapat melihat mereka”. (QS. Al A’raf
:27)
Adapun mengenai golongan jin,
Rasulullah bersabda : “Jin itu ada tiga
golongan, satu golongan berterbangan di udara, satu golongan berupa ular dan
anjing, dan satu golongan lagi tidak menetap disuatu tempat tetapi terus
berpindah pindah.”
Sebagaiimana manusia, jin juga
ada yang kafir dan ada juga yang muslim. Tetapi berbeda dengan manusia,
ternyata jin diberi beberapa kemampuan yang tidak dipunyai oleh manusia.
Diantara kemampuan itu, antara lain perpindahan dan gerakan jin yang cukup
cepat. Itulah sebabnya mampu naik
ketempat tempat yang tinggi diluar angkasa, kemudia dia mencuri berita dilangit sehingga dia mengetahui suatu
peristiwa yang belum terjadi.
Dalam hal ini Allah berfirman : “(Jin
berkata), kami telah mencoba mengetahui berita dari langit, tapi mendapatinya
penuh penjaga yang kuat dan panah panah api. Padahal dulu kami dapat menduduki
beberapa tempat dilangit itu untuk mendengarkan berita beritanya. Tetapi sekarang jika seseorang mendengar
dengarkan seperti itu, maka dia pasti akan menjumpai panah panah api yang
mengintai untuk menbakarnya.” (QS. Al Jin : 8-9)
Selain itu jin juga diberi
kemampuan bisa menyamar dan merasuki tubuh manusia. Dalam hal ini
Rasululla bersabda : “Setan
merasuki dalam tubuh manusia bagaikan mengalirnya darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagaimana Proses Jin merasuki jasad Manusia
Bukankah jin diciptakan dari api, sementara manusia diciptakan dari unsur tanah, lalu kenapa unsur api yang panas bisa merasuki jasad manusia yang tercipta dari unsur tanah yang sebenarnya dingin, mungkin ini pertanyaan yang sering berkelebat dalam benak kita.
Menurut Ibrahim bin Muhammad Al Dhubay’yi dalam kitabnya yang berjudul Haqqiqoti
Talabussil Jinni bil Insi Wa kaifiyati Ikhrojihim, proses masuknya jin dalam tubuh manusia
dan kemudian menggagunya, dengan cara jin melepaskan diri dari tabiatnya ~yang beraasal dari api~, lalu berubah
menjadi arwah yang dapat masuk kedalam jasmani manusia, menyatu bersama sama
dengan pori pori kulit. Sebagaimana
manusia lepas dari tanah (sebagai asal usul kejadiannya) dan berubah menjadi sosok tubuh yang sekarang
ini.
Sehingga sebagaimana halnya roh
dapat masuk kedalam jasad manusia. Atau seperti halnya listrik masuk kedalam
alat perangkat elektronik untuk melakukan tugasnya, maka berfungsilah lampu, kulkas, AC, setrika, dan lain
sebagainya sebagaimanam mestinya. Maka,
Jin jauh lebih pantas untuk melakukan hal yang seperti itu.
Oleh karena itulah, Ibnu Taimiyah sempat berkomentar :
“Tidak ada imam umat Islam atau ulama yang mengingkari kebenaran tersebut,
yaitu masuknya jin kedalam jasad manusia. Dan siapa yang mengingkari kebenaran
tersebut, lalu mengaku bahwa syariat islam berbohong tentang hal tersebut, maka
sungguh ia telah berdusta pada syariat islam. Pada hal tidak ada dalam syariatb
islam yang menafikan kebenaran tersebut.
Sebab, kebenaran jin merasuki
jasad manusia bukan sesuatu yang tanpa dalil. Bahkan Al Quran sendiri telah
menerangkan bahwa kejadian itu adalah peristiwa nyata dan tidak ada yang bisa
menolaknya, kecuali orang orang yang sombong. Dalil dalil kesurupan jin, baik
Al Quran maupun hadist sudah saya
sampaikan pada tulisan saya terdahulu, yaitu pada Fenomena Kesurupan (Part : One)
Begitu pula dengan factor apa
saja yang menjadi penyebab jin merasuki jasad manusia sudah saya sampaikan pada
tulisan saya terdahulu (Fenomena Kesurupan bagian bagian
terdahulu).
Oleh karenanya dengan
meperhatikan hal hal tersebut diatas, sekiranya setiap muslim wajib membentengi
diri dengan memperbanyak wirid, dzikir, dan doa. Kenapa, sebab dengan cara itu, Jin tidak bisa
masuk kedalam jasad manusia. Disisi lain, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling
mulia, karena itu tidaklah sepatutnya manusia itu berbuat yang tidak wajar dan
kurang ajar terhadap jin, dan yang karena perbuatan kita itu jin menjadi marah
lalu dia berbalik menyerang kita dengan cara merasuki jasad. Bagaimanapun juga
jin juga makhluk Allah yang patut dihormati dan diakui eksistensinya.
Wallahu a’lam bis showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar