Selasa, 11 Juni 2013

FENOMENA KESURUPAN (Part : Five)



Bagaimana Proses  Jin merasuki  jasmani manusia

Oleh  :  pak  Agus Balung

Sebenarnya bagi kita,  masyarakat Indonesia, fenomena Kesurupan Jin bukanlah hal baru dan bukan hal yang aneh. Dalam banyak gelar budaya dan kesenian tradisional kita justeru sering menampilkan fenomena kesurupan jin atau setan ini sebagai suatu atraksi. Lantas yang menjadi pertanyaannya adalah, seperti apakah eksistensi jin itu sendiri, sehingga jin yang katanya makhluk Allah yang tercipta dari api bisa merasuki manusia, makhluk Allah lainnya yang tercipta dari tanah.

Eksistensi Jin
Jin sebagaimana yang dijelaskan oleh Umar Sulaiman dalam bukunya Jin, Setan dan Iblis menurut Al Quran dan Sunah adalah suatu kehidupan yang berbeda dengan kehidupan manusia dan malaikat. Meskipan ada juga titik persamaannya dengan manusia dalam beberapa hal, (seperti sama sama berakal, sama sama memiliki kemampuan memahami, dana sama sama memilih jalan yang baik dan buruk), akan tetapi tetap saja ada beberapa perbedaan, dan perbedaan itu cukup sentral, yaitu dalam hal penciptaan. Sebab, jin diciptakan dari api, manusia diciptakan dari tanah.
Dalam hal penciptaan ini Allah telah berfirman, “Kami telah menciptakan jin sebelum adam dari api yang sangat panas,”  (QS  Al Hijr : 27)  dan “Dia menciptakan jin dari nyala api” (QS Ar Rahman : 15)
Sementara dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda : “Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari api, dan Adam a.s diciptakan dari tanah.” (HR. Muslim)
Lebih lanjut menurut Umar Sulaiman, kenapa disebut Jin, karena memang tidak dapat dilihat oleh mata. Dalam masalah ini Al Quran denga tegas mengatakan  : ”Sesungguhnya ia dan pengikut pengiutnya dapat melihat kalian, padahal kalian tidak dapat melihat mereka”. (QS. Al A’raf :27)

Adapun mengenai golongan jin, Rasulullah bersabda : “Jin itu ada tiga golongan, satu golongan berterbangan di udara, satu golongan berupa ular dan anjing, dan satu golongan lagi tidak menetap disuatu tempat tetapi terus berpindah pindah.”
Sebagaiimana manusia, jin juga ada yang kafir dan ada juga yang muslim. Tetapi berbeda dengan manusia, ternyata jin diberi beberapa kemampuan yang tidak dipunyai oleh manusia. Diantara kemampuan itu, antara lain perpindahan dan gerakan jin yang cukup cepat.  Itulah sebabnya mampu naik ketempat tempat yang tinggi diluar angkasa, kemudia dia mencuri berita  dilangit sehingga dia mengetahui suatu peristiwa yang belum terjadi.
Dalam hal ini Allah berfirman : “(Jin berkata), kami telah mencoba mengetahui berita dari langit, tapi mendapatinya penuh penjaga yang kuat dan panah panah api. Padahal dulu kami dapat menduduki beberapa tempat dilangit itu untuk mendengarkan berita beritanya.  Tetapi sekarang jika seseorang mendengar dengarkan seperti itu, maka dia pasti akan menjumpai panah panah api yang mengintai untuk menbakarnya.” (QS. Al Jin : 8-9)
Selain itu jin juga diberi kemampuan bisa menyamar dan merasuki tubuh manusia.  Dalam hal ini  Rasululla bersabda : “Setan merasuki dalam tubuh manusia bagaikan mengalirnya darah.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagaimana Proses Jin merasuki jasad Manusia

Bukankah jin diciptakan dari api, sementara manusia diciptakan dari unsur  tanah,  lalu kenapa unsur api yang panas bisa merasuki jasad manusia yang tercipta dari unsur tanah yang sebenarnya dingin, mungkin ini pertanyaan  yang sering berkelebat dalam benak kita.
Menurut Ibrahim bin Muhammad Al Dhubay’yi dalam kitabnya yang berjudul Haqqiqoti Talabussil Jinni bil Insi Wa kaifiyati Ikhrojihim,   proses masuknya jin dalam tubuh manusia dan kemudian menggagunya, dengan cara jin melepaskan diri dari tabiatnya  ~yang beraasal dari api~, lalu berubah menjadi arwah yang dapat masuk kedalam jasmani manusia, menyatu bersama sama dengan pori pori kulit.   Sebagaimana manusia lepas dari tanah (sebagai asal usul kejadiannya)  dan berubah menjadi sosok tubuh yang sekarang ini.

Sehingga sebagaimana halnya roh dapat masuk kedalam jasad manusia. Atau seperti halnya listrik masuk kedalam alat perangkat elektronik untuk melakukan tugasnya, maka berfungsilah  lampu, kulkas, AC, setrika, dan lain sebagainya sebagaimanam mestinya.  Maka, Jin jauh lebih pantas untuk melakukan hal yang seperti itu.
Oleh karena itulah, Ibnu Taimiyah sempat berkomentar : “Tidak ada imam umat Islam atau ulama yang mengingkari kebenaran tersebut, yaitu masuknya jin kedalam jasad manusia. Dan siapa yang mengingkari kebenaran tersebut, lalu mengaku bahwa syariat islam berbohong tentang hal tersebut, maka sungguh ia telah berdusta pada syariat islam. Pada hal tidak ada dalam syariatb islam yang menafikan kebenaran tersebut.
Sebab, kebenaran jin merasuki jasad manusia bukan sesuatu yang tanpa dalil. Bahkan Al Quran sendiri telah menerangkan bahwa kejadian itu adalah peristiwa nyata dan tidak ada yang bisa menolaknya, kecuali orang orang yang sombong. Dalil dalil kesurupan jin, baik Al Quran maupun  hadist sudah saya sampaikan pada tulisan saya terdahulu, yaitu pada Fenomena Kesurupan (Part : One)
Begitu pula dengan factor apa saja yang menjadi penyebab jin merasuki jasad manusia sudah saya sampaikan pada tulisan saya terdahulu (Fenomena Kesurupan bagian bagian terdahulu).

Oleh karenanya dengan meperhatikan hal hal tersebut diatas, sekiranya setiap muslim wajib membentengi diri dengan memperbanyak wirid, dzikir, dan doa.  Kenapa, sebab dengan cara itu, Jin tidak bisa masuk kedalam jasad manusia. Disisi lain, manusia  adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia, karena itu tidaklah sepatutnya manusia itu berbuat yang tidak wajar dan kurang ajar terhadap jin, dan yang karena perbuatan kita itu jin menjadi marah lalu dia berbalik menyerang kita dengan cara merasuki jasad. Bagaimanapun juga jin juga makhluk Allah yang patut dihormati dan diakui eksistensinya.
Wallahu a’lam bis showab


Tidak ada komentar: