Senin, 12 November 2012

BERHATI HATILAH DALAM BERUCAP DAN B ERSIKAP



Oleh : Pak Agus Balung

Seorang ustadz menyampaikan ceramahnya dalam suatu kesempatan.  Disebutkan,  dalam ceramah tersebut seorang perempuan diadili dialam kubur. Tuduhannya gak main main, membunuh dan memperkosa.  Si perempuan protes, bagaimana ini  bisa  terjadi. Didunia, tangannya begitu lembut, gak bisa melihat ayam dipotong, ngeri dia. Lalu bagaimana mungkin dia dituduh membunuh untuk sesuatu yang tidak pernah dia lakukan.  Dan lagi, dia dituduh diperkosa. Bukankan yang diperkosa itu biasanya perempuan, aneh.

Ia minta keadilan pada Allah. Tapi pengadilan kubur tetap berjalan. Siksa kubur  mulai dikenakan pada beliau, dengan standard hukuman pada pembunuh dan pemerkosa.

Rupanya, ketika didunia ternyata ia senang memakai pakaian yang minimalist dan busana  yang selalu mengundang syahwat pria. Hingga ada satu pria yang bangkit syahwatnya karena ulah dia, terangsang. Namun laki  laki itu gak berani sama perempuan ini. Celakanya, pria ini beraninya sama anak tetangga yang yatim piatu lagi miskin. Maka diperkosalah si anak yatim lagi malang ini, lalu, takut ketahuan perbuatannya, kemudian dibunuhlah anak malang itu. Nah, lengkaplah sudah, perkosaan dan pembunuhan.

Didalam urusan koneksi antar manusia dan antar perbuatan   laa hawla walaa quwwata illa billah, ternyata, si perempuan itupun  dianggap pelaku pemerkosa dan pembunuh.  Belum lagi kalau ia paham, setiap mata yang tertuju padanya adalah maksiat mata, ditambah lagi pakaian yang dia kenakan tidak menutupi auratnya dengan baik, maka diapun mendapatkan dosa dari banyaknya mata memandang untuk menikmati auratnya.

Namun, insya Allah mata rantai kebaikan  juga tak kurang kurang limpahan rizki dan pahalanya. Kalau anda tersenyum pada seseorang, lalu orang itu merasa senang dan bahagia, sehingga berefek positif pada perilakunya, maka anda akan menerima limpahan pahalanya.

Atau seorang Office Manager yang mampu memanage unit organisasi yang dipimpinnya sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima bagi public atau kliennya, dan mereka merasa nyaman dan puas, maka pahala itu akan merambah kesemua jajaran unit kantor yang dipimpinnya, mulai dari supervisor, semua divisi dan unit, bahkan sampai ke Office Boypun akan mendapatkan  mata rantai kebaikan tersebut. Subhanallah.

Seorang ustadz/ustadzah yang sedang ceramah di media elektronilk apa itu radio atau televisi untuk menyirami qolbu orang banyak, maka yang akan mendapat mata rantai kebaikan dari  acara tersebut, adalah mulai dari owner, direktur, produser, lightman, semua crew, bahkan sampai pada office boy-pun akan mendapatkan berkah, tentu saja selain ustadz/ustadzahnya sendiri.  Insya Allah

Oleh karena itu berhati hatilah kita berucap dan bersikap  dalam kehidupan sehari hari. Jangan sekali kali kita berucap dan berucap kecuali dalam hal kebaikan. Apapun profesi kita, tukang sapu, guru, manager, pejabat, atau apapun itu, raihlah mata rantai kebaikan. Semoga yang sedikit dan sederhana ini bermanfaat bagi kita, anda dan saya. Amin.
  

Tidak ada komentar: