Oleh : Pak Agus Balung
Syaraf kejepit, yang dalam bahasa
medisnya adalah HNP (Hernia Nucleus Pulposus),
adalah seuatu jenis penyakit yang sangat akrab dengan siapapun. Artinya, siapapun orangnya berpotensi terkena
Syaraf Kejepit, baik itu yang tua, muda, gagah, sehat, tidak pandang bulu.
Siapapun bisa saja berkemungkinan terkena syaraf kejepit.
Mereka yang sangat berkemungkinan terkena syaraf kejepit, adalah mereka yang pernah mengalami kecelakaan, terjatuh ataupun sekedar terpeleset, dan mereka yang sering melakukan over gerak, seperti atlet misalnya, ataupun para serdadu, bahkan ibu rumah tangga yang banyak melakukan pekerjaan rumah tangga bisa saja terkena syaraf kejepit. Akan tetapi potensi tertinggi didominasi oleh factor kecelakaan. Orang yang mengalami kecelakaan, kalau itu tidak berdarah, tidak bocor, tidak patah tulang, biasanya dianggap remeh oleh orang. Justeru dengan kondisi yang demikian ini, si korban kecelakaan sekian tahun kedepan akan bermasalah dengan kesehatannya sehubungan dengan syaraf kejepit akibat kecelakaan sekian tahun yang lalu.
Namun, disamping yang sudah disebutkan diatas, ada penyakit tertentu yang bisa juga menjadi penyebab syaraf kejepit, HNP, misalnya osteoporosis, osteo astrrithis, ataupun asam urat.
Gejala yang dirasakan oleh mereka yang terkena syaraf kejepit adalah, tidak tahan bediri lama, serasa ada urat yang tertarik pada bagian tubuh tertentu, lalu kesemutan, panas seperti terkena cabe, baal, mati rasa, nyeri yang sangat menyiksa, sehingga bergerak sedikit saja sangat sulit dikarenakan rasa nyeri yang amat sangat. Bahkan ada beberapa penderita syaraf kejepit begitu terjaga dari tidur, memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk penyesuaian agar bisa turun dari pembaringan. Bahkan dalam kasus tertentu ada beberapa penderita yang menyatakan sudah keluar masuk tempat praktek dokter, dan dokterpun bingung dia sakit apa, seperti pasien saya yang di Jambi, seorang lelaki berusia 35 tahun, berputra 1, secara fisik gagah, hampir setiap minggu pergi kedokter berobat dengan keluhan salah satu seperti tersebut diatas, dokter dan keluarganya heran, fisik gagah begitu, sakit apaan sih. Dan obat yang diberikan oleh dokter paling paling cuma pereda nyeri dan vitamin, habis obatnya sakit datang lagi, begitu seterusnya, penderitaan berkepanjangan.
Finalnya, kondisi yang demikian itu berlangsung secara terus menerus tanpa ada penanganan yang tepat, maka bagian tubuh tertentu tadi akan merasa mati rasa, kemudian akan menjadi semakin kecil. Bahkan tidak jarang berakibat pada kelumpuhan. Mengapa, karena dengan kondisi syaraf yang terjepit, maka suplai dan sirkulasi darah kebagian tubuh tertentu menjadi terhambat, tidak lancar.
Penanganan medis biasanya awal kali dilakukan MRI (Magnetic Resonance Image) untuk memastikan normal tidaknya struktur tulang, dan ada tidaknya HNP, kalau ternyata hasil MRI menyatakan positif HNP, biasanya dokter menyarankan untuk operasi, dan biasanya dokterpun akan bilang bahwa hasilnya fifty-fifty, bisa oke, tapi bisa juga tidak. Artinya kalau operasinya gagal, maka resikonya adalah kelumpuhan, dan faktanya memang begitu.
Lalu bagaimana dengan teraphynya ? Terapahynya adalah dengan cara mereposisi syaraf yang kejepit pada lokasi atau titik dimana syaraf itu kejepit. Biasanya titik titik syaraf yang kejepit itu didaerah Lumbar, kalau dimedis disebut dengan “L”, bisa di L-1 sampai L-7, atau bisa juga didaerah cervical, tulang leher. Yang jelas, kepastian tentang ini bisa didapat dari rekam medis, MRI. Lumbar, yaitu tulang diantara tulang belakang dibagian bawah tulang punggung dan diatas tulang ekor.
Untuk melengkapi dan membantu teraphy reposisi syaraf tersebut diatas, bisa digunakan energy kita. Energy kita transfer fokuskan pada titik syaraf yang kejepit, atau kebagian tubuh yang sakit. Insya Allah, energy ini sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit dan membantu proses reposisi syaraf. Teraphy reposisi syaraf yang kejepit secara manual ini sangat efektif untuk mereposisi syaraf, yaitu dengan cara mengangkat syaraf yang kejepit dititik lokasi, tentunya dengan metode tertentu. Namun apabila anda berkeinginan untuk teraphy medis, silahkan saja, biasanya teraphy medis selain yang sebut diatas, yaitu operasi, adalah fisio terahpy, metode ini paling tidak sangat membantu untuk mengurangi rasa nyeri, namun tidak menyembuhkan, karena cuma syarafnya dipanasi saja.
Demikianlah semoga yang sedikit dan
sederhana ini bermanfaat bagi anda, kurang lebihnya mohon maaf.
3 komentar:
assalamwalaikum pa..
ibu saya kurang lebih 8bln menderita saraf terjepit, rasanya kaya yang tersiksa, ketika penyakit itu kambuh,, mamah sering nangis kesakitan,, padahal pengobatanya sudah coba di opname +- 5 hari setalah itu rawat jalan 1x perminggu selama 2 bulan. dan difisioteraphi selama 18 kali, belum ada perubahan signifikan.
karena kita masih penasaran untuk mengobatinya kita sampe pindah rumah sakit, dan proses fisioteraphy dan cek up rutim, sampe sekarang masih dijalani d slah stu rs besar di bdg.. tapi itupun masih blm bsa ngilangin rasa nyeri yang sering diderita mamah saya,, kami keluarga hampir buntu,, segala jenis pengobatan dari meds hingga tradisional kita udah coba,, tapi blm ada hasil yang baik,, tolong minta saran terbaiknya pa..mohon dibantu,, terima kasih
Mbak Kaerih Este.....memang benar Syaraf Kejepit itu amat sangatmenyiksa, dan memang betul, pengobatan medis cuma di fisioteraphy dan obat pereda nyeri.....sementara pokok masalahnya tidak pernah tersentuh.....penangan medis yang final, adalah dilakukan MRI lalu disarankan untuk operasi (yang hasilnya 50-50, bisa berhasil, bisa tidak).
Seharusnya ibunda mbak diteraphy khusus syaraf kejepit, insya Allah Sembuh.....tingkat kesembuhan pasien2 kami mencapai 90 %.... insya Allah....
Klinik saraf cekgu menawarkan penyembuhan saraf kejepit hp wa 082176435587 Sarolangun jambi
Posting Komentar