PENYAKIT MAAG DALAM AL-QUR’AN
Oleh : pak
Agus Balung
Sebagaimana yang kita maklumi bahwa
sebagian besar sumber penyakit yang kita derita disebabkan oleh “makanan”, baik
itu yang berkaitan dengan apa yg dimakan maupun yang berkaitan dengan pola
makan. Untuk itu mari kita coba simak
firman Allah yang termaktub dalam Surah Abasa berikut ini :
فَلْيَنظُرِ الإِنسَانُ إِلَى طَعَامِهِ أَنَّا صَبَبْنَا
الْمَآءَ صَبّاً ثُمَّ شَقَقْنَا الاْرْضَ شَقّاً فَأَنبَتْنَا فِيهَا حَبّاً
وَعِنَباً وَقَضْباً وَزَيْتُوناً وَنَخْلاً وَحَدَآئِقَ غُلْباً وَفَاكِهَةً
وَأَبّاً مَّتَاعاً لَّكُمْ وَلاِنْعَامِكُمْ
“Maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air
(dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami
tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon
kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.” ( Qs Abasa : 24-32 )
Didalam ayat tersebut di atas, Allah memerintahkan setiap manusia untuk melihat apa
yang dia makan, apa saja yang akan masuk
ke dalam perutnya. Dan perintah tersebut mengandung beberapa hikmah diantaranya
:
Pertama : agar manusia berfikir tentang kebesaran Allah swt yang
telah menyediakan makanan untuk keperluan hidup manusia.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya
( 20 / 143 ) : “ Maka hendaknya manusia melihat bagaimana Allah menciptakan
makanan untuk manusia… yaitu makanan yang merupakan kebutuhan pokok hidupnya, bagaimana
Allah menyediakan baginya sarana kehidupan, hal ini agar dia mempersiapkan diri
untuk kehidupan di akherat “.
Kedua : ketika Allah memerintahkan
setiap manusia untuk melihat apa yang dimakan, Allah subhanahu wa ta’ala
menyebutkan beberapa nama makanan yang sebenarnya sangat bagus untuk
kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri, seperti biji-bijian, anggur,
sayur-sayuran, zaitun, atau kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan.
Ketiga : Perintah untuk memperhatikan makanan, adalah perintah untuk
berhati-hati memilih makanan, agar kita tidak sembarang mengkomsumsi makanan
yang membahayakan kesehatan kita. Diantara makanan-makanan yang bisa memicu
terjadi penyakit maag adalah makan-makanan yang mengandung lemak, seperti
coklat, gorengan, minuman bersoda, minuman yang beralkohol, produk olahan susu
yang tinggi lemak, daging tinggi lemak, kafein yang terdapat dalam kopi. Begitu
juga makanan terlalu pedas dan lain-lainnya. Orang yang sembarangan makan tanpa
melihat dan meneliti makanan tersebut, berarti tidak mengamalkan ayat di atas,
oleh karenanya dia sangat rentan terkena penyakit maag.
Keempat : Perintah untuk memperhatikan makanan, juga berarti
perintah untuk memperhatikan kapan seharusnya orang itu harus makan. Makan yang
menyehatkan tubuh kita, adalah makan yang teratur, sebaliknya pola makan yang
tidak teratur akan memicu munculnya penyakit maag. Begitu juga terlambat makan
atau makan tergesa-gesa dan terlalu cepat, juga memicu penyakit maag.
Kelima : Perintah untuk melihat makanan, juga perintah agar
makanan yang kita makan tidak berlebihan, sebagaiman firman Allah swt :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ
عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ
“ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” ( Qs Al A’raf : 31 )
Maha Benar Allah, ternyata dalam
penelitian ditemukan bahwa makan dalam porsi yang banyak dan berlebihan memicu
munculnya penyakit maag. Bahkan jika maag sudah sangat parah, akan sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Keenam : Pikiran dan Emosi Pemicu Penyakit Maag.
Jauh-jauh sebelumnya Allah telah
memberikan petunjuk kepada umat Islam di dalam firman-Nya agar seorang muslim
tidak stress dan tertekan batinnya dalam keadaan apapun juga.
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ
هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آمَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ
“ Ingatlah, sesungguhnya wali-wali
Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa “ .(
Qs Yunus : 62-63 )
Tekanan batin dan kecemasan serta
kesedihan akan menyebabkan kadar asam lambung meningkat tajam dan ini berujung
pada maag dan perih pada lambung. Begitu juga, ketakutan dan kekhawatiran yang
berlebihan, serta perasaan negatif – khususnya saat makan – akan merangsang
sistem syaraf simpatik yang mengakibatkan berkurangnya enzim-enzim pankreas,
sehingga menciptakan kesulitan di dalam pencernaan makanan. Ini semua berakibat
perut kembung, munculnya gas, menyebabkan penyakit ulu hati, dan masalah dalam
pencernaan lainnya. Selain itu, juga akan mengakibatkan peningkatan korsitol
yang akan menekan kekebalan tubuh, selanjutnya berakibat pada terbentuknya sel
kanker.
Stress juga bisa memicu seseorang
untuk mengkonsumsi obat penenang atau merokok atau minuman-minuman beralkohol,
itu semua akan menyebabkan tukak lambung terganggu.
Di sisi lain Allah menjelaskan bahwa
sifat orang yang bertaqwa adalah mampu menahan kemarahannya yang sedang
berkecamuk di dalam dirinya. Allah berfirman :
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ
الْمُحْسِنِينَ
“ ( Yaitu ) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.” ( Qs Ali Imran : 133-134 )
Kemarahan konon dapat menyebabkan
rheumatoid arthritis, serangan jantung, kanker, tekanan darah tinggi, stroke,
serta tukak lambung. Ketika seseorang sangat marah, tekanan darahnya akan
meningkat tajam, maka resiko serangan jantung dan stroke akan menjadi lebih
tinggi. Begitu juga kadar asam lambung yang meningkat juga memberi efek
ketegangan yang berujung sakit pada tukak lambung.
Orang yang tidak mampu mengendalikan
amarah dan emosinya, apalagi kalau emosi itu berujung kepada kebencian dan
permusuhan, maka akan mengakibatkan adrenalin dan tekanan darah meningkat, maka
resiko terkena penyakit jantung menjadi tinggi .
Mudah-mudahan kita bisa lebih
memperhatikan setiap makanan yang akan kita masukan ke dalam tubuh kita,
sekaligus bisa selalu berpikir positif, serta menjauhi dari rasa dendam,
kebencian dan amarah kepada orang lain… Semoga
Wallahu A’lam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar