Oleh : pak Agus
Ilmu hikmah dan thariqah itu bedanya
antara langit dan bumi, sangat jauh perbedaanya. Dalam wilayah thariqah, ilmu nhikmah seharusnya sudah jadi masa lalu,
sebab kata seorang Syeikh Abdul Jalil Mustaqim, “Ilmu
Hikmah bisa menjadi hijab,” bagi penempuh Jalan sufi.
Kalau anda berdzikir dengan tujuan
supaya rizki anda banyak, berarti dzikir anda tergolong ilmu hikmah, apa pun
yang anda baca. Kenapa demikian? Karena tujuan dzikir anda tidak Lillahi
Ta’ala, tetapi tujuan dzikir anda agar supaya dapat rizki yang banyak dan sebagainya. Ketika terbayang rizki yang banyak, anda “kehilangan Allah” kan?
Ada juga para Ulama atau Mursyid
yang mengijazahkan Ilmu Hikmah kepada muridnya, tetapi tetap dalam “koridor”
tasawuf. Dimaksud koridor tasawuf ini, ilmu tersebut ketika diamalkan semata
karena menjalankan perintah mursyidnya, bukan “hikmah dibalik ilmu” itu. Dan
mengamalkannya tetap Liwajhillah, Lillahi Ta’ala, hanya menuju Allah
Ta’ala, agar prosesi ruhaniyah dibalik dzikir itu tidak terhalang (terhijab)
oleh bayangan hikmah dibaliknya.
Seluruh ayat Al-Qur’an dijaga oleh
para Malaikat, tetapi ketika ayat-ayat Al-Qur’an itu digunakan untuk
kepentingan hawa nafsu, maka akan didomplengi oleh khadam Jin Islam. Dan hal
demikian sangat dijauhi oleh para Sufi.
Dzikir thariqah sendiri senantiasa
bersanad secara bersambung dari Mursyid ke Mursyid hingga sampai ke Rasulullah
Saw tanpa terputus. Tentu, berbeda dengan wirid ilmu Hikmah.
Semoga yang sedikit ini dapat memberikan
wawasan kita semua. Wallahu a’lamu bisshowab
(Sumber : Masail Sufiyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar