Oleh : Pak
Agus Balung
Banyak sekali tanda-tanda kebesaran
Allah yang ada pada makhluk-Nya, baik pada binatang, tumbuhan, maupun pada
manusia. Anda mungkin pernah melihat lafadz Allah pada binatang yang diabadikan
dalam sebuah foto, atau kita pernah mendengar sebuah pohon di suatu negara yang
membentuk kalimat laa ilaaha illa Allah. Semua ini tidak lain ditujukan
kepada kita agar selalu ingat kepada Allah swt.
SAYAP MALAIKAT
Salah satu bentuk keagungan Allah
juga terlukis pada sayap malaikat. Menurut suatu hadits, pada sayap malaikat
terdapat tulisan surat al-Ikhlas. Keterangan ini terdapat dalam riwayat Ibnu
Abbas yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,
“Ketika melakukan isra’ ke langit,
saya telah melihat Arasy di atas 360.000 sendi di mana jarak tempuh antara satu
sendi ke sendi lainnya ialah 300.000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu
terdapat padang sahara sebanyak 12.000 dan luasnya setiap satu padang sahara itu
seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang sahara itu terdapat
80.000 malaikat di mana semuanya membaca surah al-Ikhlas.”
Setelah itu Nabi bersabda lagi, “Setelah
selesai membaca surat tersebut mereka berkata: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala
dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surat al-Ikhlas,
baik ia laki-laki maupun perempuan.”
Ketika para sahabat mendengar
keterangan Nabi yang demikian itu, mereka dibuat berdecak kagum. Lalu Nabi
bersabda lagi, “Wahai para sahabatku, apakah kamu semua kagum?” Para sahabat
menjawab: “Ya, kami sungguh kagum, ya Rasulullah saw.”
Rasulullah saw. bersabda, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya Qul Huwallahu Ahad itu tertulis di sayap malaikat Jibril as, Allahush Shamad itu tertulis di sayap malaikat Mikail as, Lam Yalid Walam Yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail as, Walam Yaqullahu Kufuwan Ahad tertulis pada sayap malaikat Israfil as. Oleh karena itu, barang siapa dari umatku membaca surat al-Ikhlas maka dia diberi pahala membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an yang agung.”
Setelah Rasulullah saw. berkata
demikian, baginda bersabda lagi, “Wahai sahabatku, apakah kamu semua kagum?”
Maka para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah saw., kami semua kagum.”
Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Demi
Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh Qul Huwallahu Ahad itu tertulis di
dahi Abu Bakar Ash-Shidiq, Allahush Shamad itu tertulis di dahi Umar al-Faaruq,
Lam Yalid Walam Yuulad itu tertulis di dahi Utsman Dzun Nuurain dan Walam Yakun
Lahu Kufuwan Ahad itu tertulis di dahi Ali ra. Oleh karena itu, siapa yang
membaca surat al-Ikhlas maka ia diberi oleh Allah pahala Abu Bakar, Umar,
Utsman dan Ali.” (Keterangan ini terdapat dalam kitab Hayatun Quluubi)
Demikian agungnya posisi surat
al-Ikhlas di antara surat-surat lainnya, hingga ia sampai terlukis di sayap
para malaikat. Bahkan ihwal keagungan dan besarnya manfaat surat ini, Nabi
pernah bersabda, “Barangsiapa membaca surat al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga
dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, ia akan
selamat dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap
mereka, melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke surga.” (Seperti
diterangkan dalam kitab Tadzikaratul Qurthuby).
KEAGUNGAN SURAT AL IKHLAS
Ada suatu kisah yang menggambarkan
keagungan surat al-Ikhlas. Kisah ini terekam dalam hadits. Suatu kali Nabi
memberikan sebuah teka-teki kepada para sahabatnya: Siapakah di antara kamu
yang dapat mengkhatam Qur'an dalam jangka waktu cepat? Tidak ada seorang
sahabat pun yang bisa menjawabnya. Umar lalu berkata bahwa mustahil bisa
mengkhatamkan al-Qur'an dalam waktu begitu cepat. Tetapi Ali kemudian
mengangkat tangannya. Melihat hal ini, Umar langsung berkata bahwa Ali (yang masih
kecil pada waktu itu) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Ali membaca
surat al-Ikhlas tiga kali. Rasulullah saw. menjawab dengan mengatakan bahwa Ali
betul.
Menurut Nabi, membaca surah
al-Ikhlas satu kali pahalanya sama dengan membaca 10 juz kitab al-Qur’an. Lalu
dengan membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, maka khatamlah al-Qur’an.
Karena hal itu sama dengan membaca 30 juz al-Qur’an.
Ini menunjukkan bahwa surat
al-Ikhlas itu memiliki kelebihan dibandingkan surat-surat lainnya. Karena itu, kita
sering mengucapkannya pada saat zikir, tahlil, shalat, keadaan takut dan
sebagainya. Karena itu pula, Allah mengukirnya pada sayap malaikat.
Kelebihan surat al-Ikhlas juga
terlihat dari kisah berikut ini. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa
sewaktu ia bersama-sama Rasulullah saw. di Tabuk, pernah suatu ketika cahaya
matahari terbit dengan redup, tidak seperti pada hari-hari sebelumnya. Malaikat
Jibril lalu datang. Kepada malaikat, Nabi pun menanyakan tentang hal ini.
Malaikat menjawab, bahwa matahari tampak redup karena sayap Malaikat terlampau
banyak. Para Malaikat sebanyak 70.000 ini diutus Allah karena ada seorang
sahabat yang meninggal di Madinah. Sahabat ini banyak membaca surat al-Ikhlas.
Bayangkan, keadaan sahabat itu
begitu dihormati di mata malaikat karena seringnya ia membaca surat al-Ikhlas
saat hidup. Ini sekali lagi menunjukkan betapa agungnya posisi surat ini dalam
kehidupan kita. Semakin sering kita membacanya kian besar pula kita mereguk
pahala dari Allah swt..
Hal ini pula yang membuat kenapa
surat al-Ikhlas terlukis di sayap malaikat. Kenapa bukan surat yang lain? Toh,
sama-sama al-Qur’an. Ini disebabkan surat al-Ikhlas memiliki kemuliaan
yang sangat tinggi dibandingkan surat-surat yang lain.
Abu Sa’id al-Khudry berkata, “Ada seorang sahabat Rasul mendengar
tetangganya membaca berulang-ulang ayat Qul Huwallahu Ahad. Kemudian keesokan
paginya, Abu Sa’id al-Khudry menyampaikan kepada Rasulullah perihal yang
didengarnya semalam, yakni seakan-akan sahabat ini menganggap ringan kedudukan
surat ini. Maka Nabi pun bersabda, “Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya.
Sesungguhnya surat al-Ikhlas benar-benar menyamai sepertiga al-Qur’an.” (HR.
Bukhari dalam Bab Fadha’il Qur’an No. 5014).
Hadits di atas sekali lagi
menunjukkan betapa agungnya posisi surat al-Ikhlas, sehingga harus terlukis di
sayap malaikat. Pertanyaannya kemudian adalah kenapa hanya malaikat Jibril,
Mikail, Israil dan Izrafil saja yang sayapnya terlukis dengan surat al-Ikhlas?
Inilah pertanyaan yang sulit untuk
dijawab. Tapi, bila kita melihat sejarah para malaikat, maka kita tahu bahwa
keempat malaikat itu memiliki peran sentral dalam kehidupan makhluk Allah.
Malaikat Jibril misalnya, bertugas menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi
Muhammad saw. Ia adalah pemimpin para malaikat. Ia juga menjadi tempat keluh
kesah Nabi saat dirinya sedang dalam kebingungan dan sebagainya.
Lalu malaikat Mikail, yang bertugas
mengatur cuaca hujan, kemarau, rezeki, dan sebagainya. Sedang malaikat Israil
bertugas meniup sangkakala dan malaikat Izrail yang mencabut seluruh makhluk
yang bernyawa. Bukan berarti, tugas malaikat-malaikat yang lain tidak terlalu
sentral dalam kehidupan manusia. Tetapi, dengan diukirnya surat al-Ikhlas pada
keempat malaikat di atas, setidaknya menunjukkan akan peran utama mereka dalam kehidupan
makhluk Allah, terutama manusia.
Tentu ini hanya sebatas analisa,
sebab persoalan gaib ini hakekatnya hanya Allah yang Maha Tahu. Kita pun tidak
penting membanding-bandingkan peran malaikat satu sama lain. Yang penting,
tugas kita adalah mempercayai bahwa di sayap-sayap malaikat yang empat itu
terlukis surat al-Ikhlas, yang berarti mengindikasikan pentingnya surat ini
untuk selalu kita baca setiap saat. Karena itu, perbanyaklah kita membaca
al-Qur’an, terutama surat al-Ikhlas.
Insya Allah, Amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar