MAKAN YANG ISLAMI
Oleh : pak Agus Balung
Diceritakan, iblis la’natullah datang kepada Yahya bin
Zakaria. Yahya bin Zakaria bertanya kepada iblis, “Apakah kamu memperoleh
dariku sesuatu?”
Iblis menjawab, “Tidak kecuali jika didatangkan kepadamu
makanan pada malam hari kemudian aku membuatmu bernafsu sehingga kamu makan
dengan sangat kenyang kemudian kamu tertidur.”
Yahya pun berkata, “Demi Allah SWT saya tidak akan makan sampai
kekenyangan untuk selamanya.”
Iblis juga berkata, “Demi Allah selamanya aku akan menyuruh
anak Adam supaya makan dengan sangat kenyang.”
Kisah tersebut diatas dinukil dari kitab Madaarijus
Salikin, memberikan pelajaran penting bagi kita, saat kita makan.
Yakni, hendaknya kita
berhati-hati saat kita makan. Jangan sampai kita terbujuk rayu iblis yang
membuat kita bernafsu untuk melahap makanan sampai kita kekenyangan.
Bila hal ini terjadi
bukan hanya akan mengganggu pencernaan dan kesehatan kita, juga menjadikan diri
kita dikuasai iblis.
Sebab, perut yang
kenyang menjadikan aliran darah semakin terbuka dan membuat iblis leluasa masuk
dan menguasai diri kita.
Karena sesungguhnya,
iblis itu berjalan di aliran darah manusia. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setan itu berjalan pada
anak Adam mengikuti aliran darah.” (Muttafaqun ‘alaih). Akibatnya, menjadikan perut kita sakit.
Selain itu juga membuat
kita lalai beribadah kepada Allah SWT. Bahkan, dapat menjerumuskan kita
pada perbuatan maksiat.
Dalam Alquran surah
Thaahaa (20) ayat 18, Allah berfirman,’’ Makanlah di antara rezeki yang baik yang
telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang
menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku,
maka sesungguhnya binasalah dia.’’
Sebagai seorang Muslim,
hendaknya kita menjaga diri dari kekenyangan saat kita makan karena makan
sampai kekenyangan bukanlah perilaku seorang Muslim.
Umat Islam adalah
umat yang tidak makan kalau tidak lapar dan tidaklah makan sampai kekenyangan.
Rasulullah bersabda, “Kami
adalah kaum yang tidak makan kecuali lapar, dan jika kami makan maka kami tidak
sampai kekenyangan.”
Makan sampai kekenyangan
merupakan hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Sebab, kekenyangan
merupakan bagian dari perbuatan yang melampaui batas.
Dalam Alquran surah
Al-A’raaf (7) ayat 31, Allah berfirman, “Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.”
Dalam ajaran Islam,
makan dan minum itu sebagai sarana, bukanlah tujuan. Islam mengajarkan, makan
dan minum bertujuan menjaga kesehatan badannya. Sebab, dengan badan sehat, umat
Islam bisa beribadah kepada Allah secara maksimal.
Umat Islam tidak makan
dan minum karena makanan dan minuman serta syahwat keduanya saja. Ia tidak
lapar maka ia tidak makan dan jika tidak kehausan ia tidak minum.
Agar tidak kekenyangan
saat kita makan, mari kita ikuti petunjuk Rasulullah. ‘’Tidak ada yang dipenuhkan manusia lebih buruk dari perut, cukuplah
bagi putra Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Kalaupun
harus makan lebih banyak maka hendaklah sepertiga untuk makanan, sepertiga
untuk minuman, dan sepertiga untuk pernapasan.” (HR IbnuMajah dan Ibnu
Hibban, dan At-Tirmidzi melalui sahabat Nabi Miqdam bin Ma’di Karib).
Wallahu’alam
(Sumber : Republika)