Kamis, 20 Maret 2014

KALAU BUKAN PADA ALLAH....LALU PADA SIAPA LAGI....???



KALAU BUKAN PADA ALLAH,  LALU PADA SIAPA LAGI ?

Oleh  :  pak Agus Balung

Untuk semua yang sedang punya hajat, apapun hajatnya, dan untuk semua yang sedang punya masalah, apapun masalahnya, segeralah datang kepada Allah. Dan bicaralah kepada-Nya. Sungguh DIA Maha Mendengar semua keluhan, Maha Mendengar semua permintaan, dan Maha Kuasa juga Maha mengabulkan, dan Maha mewujudkan.

Sungguh, tak ada  yang pantas didatangi, tak ada yang pantas  diperdengarkan segala curahan hati, kecuali hanya Allah semata.  Hanya Allah yang bisa menjaga rahasia.  Hanya Allah juga yang punya kemampuan dan kekuasaan, dan hanya Allah juga yang memiliki segala kehendak dan pertolongan.

Kedekatan diri kepada Allah, dan kesabaran meniti jalan di Jalan-Nya, insya Allah akan berbuah ketenangan, dan terangnya jalan hidup.

Sementara itu, siapapun anda, yang sedang berusaha, bekerja, memiliki usaha, dan pekerjaan, seharusnya ia lebih dekat lagi dengan Allah. Allah yang sudah memberinya segala karunia, justru kadang menjadi yang pertama dilupakan, dilalaikan, disepelekan.

Saat kita tidak  punya modal, minta modal, nyari modal. Sebelom dapat modal, punya modal, sudah lupa sudah lalai, kemudian bertambah-tambah lupanya, bertambah-tambah kelalaiannya.

Kadang Allah memberi kepada seseorang, padahal orang tersebut sebenarnya tiada datang kepada-Nya, tiada meminta kepada-Nya.  Mengapa bisa begitu. Barangkali Allah menghendaki orang tersebut menjadi jalan rizki bagi hamba-hamba-Nya dan alam ini. Namun berlimpahnya karunia, rupanya tetap tidak membuat orang tersebut mampu bersyukur. Hingga akhirnya Keputusan itu datang. Keputusan mengurangi, dan mencabut, atau bahkan Keputusan Allah memberinya beban kehidupan yang berat.

Dari sendirian, hingga berkeluarga. Dari tidak punya anak, hingga punya anak. Semua itu adalah Karunia, dan  tentu saja datangnya dari Allah.  Namun kenyataannya tidak ada Allah di dalam keluarga ini, tidak ada Allah di dalam kehidupannya. Jangankan ibadah-ibadah yang sunnah; dhuha, tahajjud, berbagi, urusan yang wajib pun; shalat 5 waktu, puasa, zakat, haji, berantakan.

Bila ada orang yang tidak bertuhan Allah di kemiskinannya, di keterpurukannya, maka ada juga yang tidak bertuhan Allah di kekayaannya, di kejayaannya. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya.

Di dalam kemiskinan dan kekayaan, kita senantiasa terus bersama Allah. Di dalam kemiskinan kita tangguh, bersabar, dan bersyukur. Dan di dalam kekayaan, kita semakin tangguh, semakin bersabar, semakin bersyukur.
.
Orang-orang yang mengenal Allah dan meyakini-Nya,  insya Allah akan tenang hidupnya, jauh dari kekhawatiran, jauh dari kegelisahan. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar